Hasto: PDIP Tak Ambil Keuntungan dari Kisruh Golkar

Sebagai parpol, menurut Hasto Kristiyanto, PDIP mempunyai tugas untuk bekerja sama dengan parpol lain dan demi bangsa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Mei 2015, 19:28 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2015, 19:28 WIB
Konferensi Pers PDIP Jelang HUT ke-42
Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Akibat dualisme kepengurusan Golkar, partai berlambang pohon beringin tersebut terancam tidak ikut dalam Pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Terkait itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya tidak menuai keuntungan dengan kekisruhan Partai Golkar.

"Kami tidak pernah mengambil keuntungan politik dari konflik partai lain (Golkar), apa pun sebagai parpol. Kami juga punya tugas membangun kematangan demokrasi di Indonesia," ucap Hasto di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Sebagai parpol, imbuh Hasto, PDIP mempunyai tugas untuk bagaimana bekerja sama dengan parpol lain dan untuk bangsa.

"Kami (PDIP) lebih baik konsolidasi ke dalam. Kami tidak mengambil manfaat atas persoalan yang terjadi di parpol lain," jelas dia.

Hasto berharap, agar kisruh Golkar cepat selesai. Dia menyarankan agar Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie selaku ketua umum bisa menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat.

Menurut Hasto, jika kisruh partai tersebut selesai, maka proses pilkada secara serentak bisa berjalan dengan baik.

"Kami justru berharap mereka yang bersengketa dapat bertemu kemudian mengambil langkah terobosan agar Pilkada serentak dapat dilaksanakan sebaik-baiknya," pungkas Hasto Kristiyanto.

Didamaikan JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK telah mendamaikan kedua pihak, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono yang berseteru soal kepengurusan Golkar‎. Bila tidak didamaikan, maka Golkar tidak bisa mengikuti pilkada serentak.

‎Pada akhirnya, kedua kubu sepakat, bakal calon kepala daerah yang akan diusung berdasarkan mekanisme seleksi satu pintu. Untuk mengesahkan kesepakatan tersebut, Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, akan dilakukan penandatanganan bersama dengan kubu Munas Bali.

"Dalam minggu ini, bisa Kamis atau Rabu, diadakan penandatanganan secara formal. Sekali lagi, ini adalah kesepakatan bersama khusus dalam menghadapi dan menyukseskan pilkada," kata Agung, Senin 25 Mei 2015.

Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical juga mengatakan, setelah pertemuan dengan JK, telah menginstruksikan pada kader untuk mulai mendaftarkan diri ke Kantor DPD Golkar di wilayah masing-masing. (Ans/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya