Bareskrim Sudah Periksa 84 Saksi dalam Dugaan Korupsi Gedebage

Mabes Polri dan Polda Jabar hingga kini masih meneliti kasus dugaan korupsi pembangunan stadion dengan nilai proyek Rp 545,53 miliar itu.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mei 2015, 21:49 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2015, 21:49 WIB
Dua Rumah Yayat Digeledah Bareskrim Mabes Polri
Petugas Dir Tipikor Bareskrim Mabes Polri memeriksa beberapa dokumen di rumah Yayat A Sudrajat tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Stadion Gedebage di Turangga D62, Bandung, Jumat (22/5/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa 84 saksi dalam pengusutan kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Utama Gelora Bandung Lautan Api (SUGBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

"Sudah diperiksa 84 orang saksi," kata Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Ahmad Wiyagus di Jakarta, Sabtu (30/5/2015).

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menetapkan Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, YAS sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Stadion Utama Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage.

"Modus operandinya penyalahgunaan wewenang dengan cara melawan hukum," kata dia.

Selain itu, penyidik juga telah menggeledah kantor salah satu kontraktor pelaksana pembangunan Stadion SUGBLA, yakni kantor PT Adhi Karya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, rumah tersangka YAS, dan kantor konsultan perencana, PT PR di Setrasari Mall Bandung.

Mabes Polri dan Polda Jawa Barat hingga kini masih melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi pembangunan stadion dengan nilai proyek Rp 545,53 miliar itu.

Dalam kasus ini, tersangka YAS dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara total kerugian negara akibat kasus ini masih diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Ant/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya