Moeldoko: Panglima TNI Jangan Komentar, Nanti Presiden Terganggu

Jenderal TNI Moeldoko mengaku akan memberikan masukan khusus kepada Presiden Jokowi terkait pemilihan Panglima TNI pengganti dirinya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Jun 2015, 12:52 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 12:52 WIB
Gagahnya Jokowi Saat Jadi Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI
Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat mengikuti upacara pengangkatan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan Pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Jenderal TNI Moeldoko mengaku akan memberikan masukan khusus kepada Presiden Jokowi terkait pemilihan Panglima TNI pengganti dirinya. Meski begitu, dia enggan berkomentar banyak tentang pemilihan sosok jenderal penggantinya.

"Panglima jangan memberikan komentar nanti Presiden terganggu," ujar Moeldoko di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Moeldoko hanya mengatakan, ada beberapa standar yang disyaratkan bagi para perwira tinggi TNI untuk menjadi panglima. Semua, kata dia, sudah ada indikantor dan instrumen yang sudah diatur.

"Ada standarnya, ukurannya, instrumennya, ada indikator kinerja yang bersangkutan itu pasti. Masalah bagaimana mengartikan dapat pergantian itu sepenuhnya di tangan Presiden," imbuh dia.

TNI, kata dia, mempunyai standar dalam memilih jajarannya, termasuk untuk mengisi posisi sebagai panglima TNI. Standar itu di antaranya, tanggungjawab, kepemimpinan, integritas, dan loyalitas.

Lalu siapa kandidat yang memenuhi seluruh standar tersebut? Moeldoko mengaku belum menyerahkan penilaian para calon-calon panglima TNI itu kepada Presiden Jokowi.

Baru standar penilaian dari TNI saja yang disampaikan Moeldoko pada sang Presiden.

"Ini lho pak standar TNI memilih seperti ini. (Sudah diserahkan?) Durung to yo, ojo sue (Belum. Tapi jangan lama)," pungkas Moeldoko. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya