Helikopter Malaysia Mendarat di Perbatasan Indonesia Tanpa Izin

Pendaratan tanpa izin helikopter Negeri Jiran itu terjadi Minggu 28 Juni 2015 sekitar pukul 08.45 Wita.

oleh Oscar Ferri diperbarui 29 Jun 2015, 19:15 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 19:15 WIB
20150629-helikopter-malaysia
Helikopter sipil Malaysia mendarat di perbatasan wilayah Indonesia. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Sebuah helikopter sipil asal Malaysia dilaporkan mendarat di Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Pendaratan tanpa izin helikopter Negeri Jiran itu terjadi Minggu 28 Juni 2015 sekitar pukul 08.45 Wita.

"Pada hari Minggu tanggal 28 Juni 2015 pukul 08.45 Wita sebuah Heli sipil asing dengan logo GRAND 9M-YMH telah mendarat langsung di helipad pos Aji Kuning Sebatik," ‎kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan, Letnan Kolonel Penerbang Tiopan Hutapea saat dikonfirmasi, Senin (29/6/2015).

‎Tiopan menjelaskan, mesin helikopter saat itu masih hidup dan belum ada penumpang yang turun. Pada saat itu, anggota Pos Pamtas Aji Kuning mengetahui dan melapor kepada Komandan Pos Aji Kuning Kapten Infanteri Surisfiyanto.

Namun saat hendak didatangi petugas Pos Pamtas Aji Kuning, helikopter yang tanpa basa-basi itu langsung terbang kembali, meski belum genap 3 menit berada di helipad.

"Danpos memberikan peringatan dan pada pukul 08.50 Wita Heli terbang kembali. Heli sipil asing tersebut dari Malaysia yang akan meninjau dalam rangka kunjungan menteri Malaysia di perbatasan," ujar dia.

Rupanya kejadian seperti ini bukan pertama kali. Sebelumnya, helikopter-helikopter Malaysia sering melintasi perbatas‎an. Namun tidak pernah sampai mendarat. Baru kali ini ada helikopter Malaysia sampai mendarat dan tanpa izin.

‎"Kalau sampai mendarat ini baru pertama kali. Sebelum-sebelumnya mereka tidak sampai mendarat. Mau kita tindak mereka kabur," ujar Tiopan.

Tiopan menerangkan, para petugas di Pos Pamtas Aji Kuning kesulitan menindak. Mengingat tidak adanya kekuatan tempur udara yang dimiliki Lanud Tarakan. Sementara pesawat Sukhoi standby di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami berharap ada pesawat tempur yang di sini buat siaga. Seperti Sukhoi dulu, kan mereka tidak berani melintas. Tapi sekarang kan dibikin bergiliran. Nah kemarin di sini pas lagi kosong (pesawat tempurnya). Ini baru sekali mereka sudah masuk perbatasan darat. Kalau udara di perbatasan, selama Januari-Mei sudah 9 kali," jelas Tiopan. (Ali/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya