Dugaan Sabotase Kebakaran Pabrik Kosmetik di Cibitung Diusut

Polisi masih mengusut 2 dugaan penyebab kebakaran pabrik kosmetik PT Mandom Tbk, yakni akibat unsur kelalaian ataupun kesengajaan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 11 Jul 2015, 01:01 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2015, 01:01 WIB
Ilustrasi Kebakaran 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab kebakaran yang menimpa pabrik kosmetik PT Mandom Tbk di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, belum dapat dipastikan. Polisi masih mengusut 2 dugaan, yakni akibat unsur kelalaian ataupun kesengajaan.

"Keamanannya bagus tapi segala kemungkinan tetap kita kembangkan. Bisa ada kelalaian, kalau ternyata bukan kelalaian dan sebagainya nanti juga akan ketahuan. Tinggal sekarang penyidik menentukan apa ada unsur kelalaian atau tidak," ucap Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di kantornya, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Namun Krishna berpendapat kebakaran di pabrik seluas 57 ribu meter persegi itu bukan disebabkan sabotase atau kesengajaan pihak-pihak tertentu. Ia pun membantah jika peristiwa ini dikait-kaitkan dengan teror menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

"(Kecelakaan) murni kelihatannya, karena lokasinya sangat tertutup. Bahkan kalau dari jalanan, orang-orang nggak tahu itu ada kebakaran. Jangan dikait-kaitkan yah," tutur Krishna.

Pabrik kosmetik PT Mandom Tbk di kawasan industri MM 2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat ludes dilalap si jago merah pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB. 5 Orang pekerja dinyatakan tewas dan 50 pekerja lainnya mengalami luka bakar serius.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan korban luka bakar saat ini dievakuasi ke 3 rumah sakit, yaitu RS Permata Bekasi, RS Hermina Grand Wisata dan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.

"Di RS Permata Bekasi ada 5 pekerja, di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur ada 8 pekerja dan paling banyak dilarikan ke RS Hermina Grand Wisata ada 37 pekerja," beber Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 10 Juli 2015.

Korban Kritis

Namun, belakangan ini kondisi sebagian korban luka bakar semakin kritis sehingga dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif.

Sementara itu, dari total 5 pekerja yang meninggal dunia, 4 di antaranya disemayamkan di RS Polri Kramat Jati dan seorang lagi di RSUD Kabupaten Bekasi.

Pemicu kebakaran pabrik tersebut diduga karena kebocoran gas dari salah satu mesin di dalam ruang produksi pabrik. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan polisi, ada bunyi ledakan yang cukup keras sebelum api menjalar dengan cepat ke penjuru gedung yang baru sebulan lalu didirikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Hampir seluruh bagian gedung pabrik ini terkena amukan api. (Ans/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya