Maju Pilkada Depok, Dimas Oky Siap Pensiun Jadi Pengamat Politik

Dimas mengaku tidak takut dianggap pragmatis, karena menyeberang dari seorang analis politik menjadi politikus atau birokrat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 25 Jul 2015, 15:29 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2015, 15:29 WIB
Maju Pilkada Depok, Dimas Oky Siap Pensiun Jadi Pengamat Politik
(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDI Perjuangan telah menetapkan Dimas Okky Nugroho sebagai calon Walikota Depok, Jawa Barat yang akan bertarung pada Pilkada serentak. Dimas mengaku siap pensiun dari profesi sebelumnya sebagai pengamat politik dari Akar Rumput Strategic and Consulting.

"Ya tentu, karena saya telah bergabung dengan PDI Perjuangan dan direkomendasikan sebagai calon Walikota. ‎Saya akan mundur, dan fokus melayani warga Depok untuk menjadi lebih baik," ujar Dimas Oky saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/7/2015).

Dimas yang biasa memberikan analisa politik di berbagai media itu mengaku, keinginannya ikut terlibat politik sebagai bakal calon Walikota Depok sudah cukup kuat. Dia mengaku tidak takut dianggap pragmatis, karena menyeberang dari seorang analis politik menjadi politikus atau birokrat.

"Justru karena saya pengamat, saya paham betul ada rasa kegemesan melihat proses demokratisasi di Indonesia. Yang gimana pun kita enggak bisa menghindar dengan institusi politik, dan itu adalah parpol sebagai pilar utamanya. Untuk memperkuat proses demokratisasi, mau tidak mau kita harus memperkuat partai," kata dia.

Dimas pun bercerita, penetapan dirinya sebagai bakal calon Walikota Depok telah melalui prosedur yang berlaku di PDIP. Dalam proses seleksi yang dilakukan DPC PDIP Kota Depok, dirinya berhasil menyingkirkan 14 nama lain yang kebanyakan tokoh maupun politisi lokal.

"Tetap prosedur, itu dijalankan fit and proper test. Saya anggap ini keajaiban, berkah Ramadan. Dan saat last minute, ada 14 calon yang melamar dari PDIP,  tapi kemudian diputuskan saya oleh DPP dan DPC. Semoga jadi awalnya yang bagus untuk memperbaiki kesejahteraan warga di Depok," ucap dia.

Dimas menjelaskan, awalnya dirinya tidak berambisi sebagai bakal calon Walikota Depok. Pencalonan ini lantaran dorongan dari sejumlah kader PDIP dan para aktivis muda yang menginginkan figur muda memimpin kota penyangga Jakarta ini.

"Saya enggak ambisi awalnya untuk maju Pilwali (Pilkada Walikota) Depok, saya diundang oleh beberapa kader untuk ungkapkan visi dan misinya di Depok ke depan. Dan ternyata, PDIP memberi kesempatan pada anak muda seperti saya yang hanya bermodal idealisme, kreatifitas, dan semangat tampil dalam Pilwali ini," beber dia.

Menurut Dimas, semakin banyak para tokoh muda yang diberi kesempatan maju sebagai pemimpin, ia yakin bangsa ini akan semakin maju dengan dimulai dari daerah.

"Saya melihat ada Ridwan Kamil, lalu juga Bima Arya yang sebelumnya menjadi pengamat seperti saya. Mereka kelompok profesional, yang coba mengabdikan ketermpilannya untuk membantu masyarakat dan bisa dibilang menjadi salah satu  motivasi saya. Tapi kita bicara tentang politik, itu kan pilihan, kita bisa jadi akademisi, pengamat, atau peneliti," kata Dimas.

Dalam Pilkada Depok, Dimas akan berdampingan dengan Babay Suhaimi, yang merupakan Ketua DPC Partai Golkar Kota Depok. Dengan kombinasi tokoh muda dan tokoh senior di Kota Depok, ia yakin akan mampu meraup suara banyak dan bersaing dengan calon lainnya.

"Pak Babay ini kan tokoh di Depok. Kita gotong-royong, kerja keras, Namun dalam strategi pemenangan tidak serta merta bicara popularitas dan elektabilitas kekinian. Prosesnya masih ada waktu untuk kerja, ditambah mesin politik yang solid dan teruji," pungkas Dimas. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya