Liputan6.com, Jombang - Pada penyelenggaraan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang Jawa Timur, para kandidat ketua umum dan rais aam diprediksi akan melakukan perang intelektual dan perang bathiniah untuk meluluhkan hati para muktamirin supaya bisa terpilih menjadi pemimpin NU untuk 5 tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Guru Besar Pagar Nusa Sapujagad, Ki Yusuf "Cokro Santri". Dia mengatakan, perhelatan akbar 5 tahunan ini akan dijaga ribuan malaikat dan jin muslim dari seluruh dunia.
"Tujuan mereka adalah untuk mengamankan dan menetralisir persinggungan energi agar tercipta suasana damai dan kondusif, muktamar berjalan lancar menghasilkan kebaikan bagi umat di nusantara dan dunia," kata Ki Yusuf kepada Liputan6.com di Jombang Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015).
Ki Yusuf mengatakan, tadi pagi dia menanam ramuan campuran minyak Funni Basalwa dan Kasturi di punjer alun-alun Jombang. Hal itu untuk menetralkan kekuatan gaib utamanya energi negatif yang ingin 'mengganggu' rangkaian pelaksanaan muktamar.
"Yang kita lakukan penyelarasan daya atau menetralisir kemungkinan adanya gangguan energi gaib negatif," kata dia.
Ki Yusuf menegaskan, pada jauh hari sebelumnya, personel di perguruannya juga telah dibekali kekuatan sebelum melaksanakan tugas pengamanan.
"Ada personel kasat mata dan juga personel atau kekuatan tidak kasat mata. Termasuk kekuatan jin muslim dan malaikat. Kekuatan itu, tidak hanya dari tanah Jawa atau Indonesia tetapi dari seluruh jagat semesta, utamanya yang menaruh simpatik," tegas dia.
Ki Yusuf menjelaskan, telah mendapat bantuan dari para kiai kampung yang punya semangat membantu pengamanan Muktamar. Mereka rutin melakukan Qijib Bala' dan Qijib Nassar secara rutin.
"Mereka kiai khos (para kiai kampung) ini, kekuatan dan jumlahnya juga cukup besar. Dan, kecintaannya sangat luar biasa kepada NU, tetapi mereka tidak mau terekspose," jelas dia.
Dia mengatakan, ada sekitar 300 personel Pagar Nusa dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten yang menjaga muktamar. "Termasuk tim kiai khos, dan kekuatan tertutup atau tidak kasat mata," pungkas Ki Yusuf.
Muktamar ke-33 NU diselenggarakan pada 1-5 Agustus 2015 di 4 pondok pesantren di Jombang, yakni Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum, dan Denanyar.
Dan malam ini, sekitar pukul 19.00 WIB, Presiden Jokowi direncanakan membuka acara muktamar di Alun-Alun Jombang Jawa Timur. (Mvi/Ali)
Advertisement