Liputan6.com, Serang - Sebuah rumah dari bilik bambu dan beratap jerami ditempati oleh 4 kepala keluarga di Kampung Giripade, RT 02 RW 03, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Menyedihkannya lagi, 4 KK tersebut terdiri dari orangtua, anak, menantu, dan cucu yang semuanya berjumlah 20 orang.
Seorang kepala keluarga, Rohibi, mengatakan telah lama tinggal di rumah tersebut. "Udah 23 tahun," kata Rohibi (70), saat ditemui di kediamannya, Rabu 12 Agustus 2015.
"Kalau kering gini kan ngga ada air. Jadi minta makan ke anak sama orang yang ngasih aja," terang dia.
Rohibi dan Siti Rohmanah memiliki 8 anak. Dari 8 anaknya itu mereka dikaruniai 10 orang cucu. Dari seluruh penghuni rumah, hanya dua orang yang bersekolah. Itu pun hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Selebihnya putus sekolah dasar (SD). Bahkan, Rohibi dan Siti Rohmanah tak pernah mengenyam pendidikan. "Cucu ada yang SMP dua orang, Ina Safitri (14), sama Sunaji (14), SMP kelas 2," tegas Rohibi.
Anggota keluarga yang berjumlah 20 orang itu, menempati rumah berukuran 5 x 15 meter yang berlantaikan semen yang sudah rusak sehingga terlihat tanahnya.
Pasangan Rohibi dan Siti Rohmanah mengaku, selama 23 tahun tinggal di rumah tersebut dalam kondisi memprihatinkan, mereka belum pernah menerima bantuan apa pun dari pemerintah. (Sun/Ado)