Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria De Araujo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo beserta PM Araujo dan beberapa jajaran menterinya melakukan pertemuan bilateral pemerintah Indonesia.
Usai pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menilai kunjungan delegasi pemerintahan Timor Leste merupakan sebuah kehormatan yang cukup besar bagi Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi Araujo setelah dirinya ditetapkan sebagai Perdana Menteri Timor Leste.
"Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi beliau. Ini menandakan arti penting hubungan Indonesia dengan Timor Leste, tidak hanya sebagai teman, tetangga terdekat, tapi lebih jauh lagi sebagai saudara dekat," ujar Jokowi, Rabu (26/8/2015).
Ia menjelaskan, sejumlah hal dibahasnya dalam pertemuan bilateral yang digelar di Credential Room, Istana Merdeka. Salah satu fokus yaitu membahas mengenai batas wilayah darat dan laut antara Indonesia dengan Timor Leste.
"Pertama, masalah perbatasan baik darat ataupun maritim. Perbatasan darat ada 2 titik yang belum selesai dan tadi sudah disepakati untuk diselesaikan pada akhir tahun ini 2 titik tadi," ungkap Jokowi.
"Lalu perbatasan maritim, kita juga akan segera mulai dan akan dimulai dari laut yang bagian utara terlebih dulu, nanti baru injak laut di bagian selatan. Saya kira ini akan cepat bisa diselesaikan," imbuh Jokowi.
Selain masalah perbatasan, lanjut dia, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan investasi. Sebagai negara yang berbatasan langsung, Indonesia mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Timor Leste.
"Indonesia terus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam Timor Leste dan terus tingkatkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan. Akan kita dorong terkait investasi 2 negara," jelas Jokowi.
Sementara itu, PM Araujo menyampaikan rasa terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang telah menyambut kedatangannya ke Jakarta. Menyambung apa yang disampaikan Presiden Jokowi, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste akan terus ditingkatkan.
Tidak hanya masalah ekonomi dan perbatasan, kerjasa juga dilakukan pada bidang lain seperti pendidikan dan kerjasama pertahanan.
"Selain ekonomi, juga kerjasama bidang pertahanan, pendidikan, dan sosial budaya. Tidak hanya perkuat hubungan pemerintah ke pemerintah tapi bussines to bussines. Tapi juga hubungan kita secara regional. Dan saling kunjung dalam tingkat tinggi itu menunjukkan komitmen kita dalam hubungan bilateral," papar Araujo. (Mut)
Jokowi Bahas Perbatasan Indonesia-Timor Leste Bersama PM Araujo
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria De Araujo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Diperbarui 26 Agu 2015, 13:26 WIBDiterbitkan 26 Agu 2015, 13:26 WIB
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria De Araujo di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Faizal Fanani/Liputan6.com)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Banjir Melanda Jabodetabek
Doa Lunas Hutang yang Mustajab dari Rasulullah SAW, Lakukan Ikhtiar Ini
Intip Rumah Juragan99 yang Super Estetik, Toiletnya Lebih Mewah dari Kamar
Komisi XII DPR Pastikan Informasi Publik Harus Sesuai Fakta Hukum Terkait Korupsi Pertamina
Link Live Streaming Liga Champions Real Madrid vs Atletico Madrid, Rabu 5 Maret 2025 Pukul 03.00 WIB di Moji dan Vidio
Wamendagri Ribka Haluk Bakal Cek Langsung Inflasi Tinggi di Papua Pegunungan
37 Resep Masakan Simpel untuk Menu Sahur, Cocok untuk Pemula
Pesta Miras Awal Ramadan, 2 Perempuan Tewas di Bantul
5 Potret Azella Alhamid Pemeran Pertiwi di Sinetron PPT Jilid 18, Cucu Elvy Sukaesih
91% Wisatawan Indonesia Siap Eksplorasi Luar Negeri di 2025, Ini Destinasi Favoritnya
Memahami Arti Ramadhan: Makna, Sejarah, dan Keistimewaannya
Menteri Agama Ungkap Indonesia Dapat Perlakuan Khusus dari Pemerintah Arab Saudi