Danantara Resmi Meluncur, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Peluncuran Danantara memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG pada Senin (24/2/2025), di mana IHSG dibuka menguat 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584.

oleh Septian Deny Diperbarui 24 Feb 2025, 20:53 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 20:53 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Peluncuran Danantara memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG pada Senin (24/2/2025), di mana IHSG dibuka menguat 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584.

Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menilai diluncurkannya Danantara baru ini oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi sentimen positif untuk pasar modal. Ia mengatakan bahwa pelaku pasar menghendaki Danantara dikelola oleh orang-orang yang benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam hal pengelolaan.

“Karena memang aset BUMN ini kan totalnya sampai Rp 1.400 triliun, kalau benar-benar dikelola secara efektif jadi hal positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Nafan kepada wartawan pada Senin (24/2/2025).

Ia menilai kehadiran Danantara juga baik bagi pasar modal karena dapat menciptakan modal masuk atau inflow pada pasar.

“Selama ini kan pertumbuhan ekonomi 5 persen ditopang oleh konsumsi masyarakat, maupun government spending. Peningkatan investasi tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jadi Danantara memang harus cepat dibentuk,” kata Nafan.

Pada Senin, Prabowo menandatangani UU Nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola BP Danantara.

Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana Danantara.

Prabowo Resmikan Danantara, Bagaimana Nasib INA Bentukan Jokowi?

Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) sebagai pengelola dana investasi pemerintah (sovereign wealth fund/SWF). Padahal, pemerintah telah memiliki Indonesia Investment Authority (INA) yang juga berperan sebagai SWF.

Lalu, bagaimana nasib INA setelah hadirnya Danantara Indonesia?

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, memastikan bahwa INA akan tetap berdiri sebagai entitas terpisah dari Danantara.

"(INA) identitas tersendiri," ujar Rosan di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Senada dengan Rosan, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa INA tidak akan digabungkan ke dalam Danantara.

"Iya, INA terpisah dari Danantara," ujarnya singkat.

Rencana Awal

Padahal, pada tahap awal pembentukan Danantara pada Oktober 2024, INA sempat masuk dalam daftar lembaga yang rencananya akan dikonsolidasikan ke Danantara. Selain INA, terdapat tujuh BUMN beraset jumbo yang sempat direncanakan masuk ke badan baru ini.

 

Danantara Indonesia Resmi Berdiri

Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Peluncuran Danantara Indonesia ditandai dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara.

Untuk memperkuat struktur organisasi, Presiden Prabowo juga menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Danantara, yang mengatur struktur kepemimpinan Danantara dengan menunjuk Rosan Roeslani sebagai CEO.

Selain itu, Prabowo mengesahkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara Indonesia, yang menetapkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas dan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya