Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran petinggi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump menimbulkan kehebohan. Sebabnya, timbul pro dan kontra atas kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di konferensi pers di Trump Plaza, Amerika Serikat tersebut.
Mengenai hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok enggan menanggapi peristiwa tersebut. Eks politikus Partai Gerindra itu mempersilakan untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
Baca Juga
"Tanya sama mereka deh, saya kan bukan anggota DPR," ujar Ahok di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Advertisement
Rombongan petinggi DPR bertemu dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump pada Kamis 3 September 2015. Dalam rombongan itu terdiri atas Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha, dan utusan Presiden Eddy Pratomo.
Tujuan utama rombongan itu adalah hadir dalam Sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parlamentary Union di New York, AS pada 31 Agustus hingga 2 September 2015.
Fadli Zon menyampaikan, pertemuan yang berlangsung pukul 13.00 siang waktu setempat, di Trump Plaza lantai 26, Amerika Serikat itu bersifat informal. Acara berlangsung 30 menit. Setelah itu, rombongan DPR diajak menyaksikan konferensi pers berbau kampanye yang dilakukan Trump di hadapan para pendukungnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Fadli Zon juga sempat menjawab pertanyaan dari wartawan AS terkait maksud kedatangan rombongan DPR RI. Ia menjelaskan kedatangan rombongan anggota Wakil Rakyat Indonesia itu tak ada kaitan dengan pemilu yang akan berlangsung di Negeri Paman Sam. (Ali/Nda)