Liputan6.com, Jakarta - Jambi dikepung 114 titik panas. Jarak pandang di kota itu tercacat hanya sampai 500 meter. Sebanyak 550 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api dari darat.
Pemadaman juga dilakukan lewat udara. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, Helikopter Super Puma diarahkan ke wilayah Muara Medak, Bayung Lincir.
Selain itu, Helikopter MI17 juga diarahkan untuk water bombing ke lokasi Londrang, Koto Baru Geregai. Pun begitu dengan Helikopter PT WKS yang diarahkan untuk water bombing di Kabupaten Tebo.
Kualitas udara Jambi selama bencana kebakaran hutan dan lahan yang berujung pada kabut asap ini tercatat sudah sangat berbahaya. Tercatat sebanyak 28.948 jiwa menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut.
"Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Jambi 323 atau berbahaya," tulis Sutopo dalam pernyataan tertulisnya, Senin (14/9/2015).
Sementara Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) pun belum bisa beraktivitas normal. Hal ini lantaran kabut asap masih menyelimuti langit.
"Cuaca Bandara STS Jambi berasap. Tidak ada pesawat komersial yang landing dan take off di Bandara STS Jambi," kata Sutopo.
Tak cuma itu, kegiatan belajar-mengajar di Jambi juga tersendat. "Hari ini siswa sekolah PAUD dan TK diliburkan, sementara SD-SLTA tetap sekolah," pungkas Sutopo.
Berikut sebaran titik panas di Jambi:
Baca Juga
1. Tebo: 48
2. Sarolangun: 22 titik
3. Batanghari: 18 titik
4. Bungo: 9 titik
5. Muaro Jambi: 8 titik
6. Tanjab Barat: 5 titik
7. Tanjab Timur: 3 titik
8. Merangin: 1 titik
Advertisement
(Ndy/Ado)