Ratusan Hektare Hutan di Sumsel Diduga Dibakar 2 Perusahaan Ini

Total sekitar 700 hektare yang dibakar. Itu baru dugaan polisi terhadap 2 perusahaan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Sep 2015, 21:31 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 21:31 WIB
20150904-Kebakaran-Hutan-Riau
Petugas pemadam kebakaran berusaha mematikan sisa titik api yang masih menyala di cagar alam biosfer Giam Siak Kecil di Riau (3/9/2015). Kebakaran hutan dan lahan di Riau dipastikan masih akan berlangsung lama. (AFP PHOTO/ALFACHROZIE)

Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim Polri telah menetapkan 3 perusahaan, PT BHM, PT TPR, dan PT WAI sebagai tersangka kasus dugaan pembakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Sebanyak 2 di antaranya diduga membakar ratusan hektare lahan di provinsi tersebut.

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Yazid Fanani mengungkapkan PT TPR diduga sebagai biang keladi pembakaran hutan seluas 200-300 hektare. Sementara, PT WAI diduga membakar lahan seluas 400 hektare.

"2 koorporasi itu diduga membakar hutan seluas tersebut," kata Yazid di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (15/9/2015).

Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat, penyidik akan memanggil perwakilan dari 2 perusahaan tersebut. Mereka akan diperiksa atas kasus pembakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Namun, dia masih enggan membeberkan lebih detail identitas perwakilan perusahaan yang akan diperiksa.

"Untuk pemeriksaan bisa di Bareskrim bisa juga kita yang ke sana," sambung Yazid.

Sebelumnya, Bareskrim tengah menangani 131 perkara pembakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia. Dari 131 kasus tersebut, 28 perkara baru masuk penyelidikan, 79 sudah masuk penyidikan, dan 24 perkara sudah lengkap pemberkasannya.

Para tersangka kasus pembakaran hutan dan lahan akan dikenakan Pasal 99 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman kurungan maksimal 3 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 miliar. (Bob/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya