Liputan6.com, Sanggau - Bencana kabut asap yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan telah menimbulkan banyak penderitaan bagi warga di dua pulau itu. Bukan hanya menyebabkan masyarakat harus menghadapi berbagai ancaman penyakit, tapi juga membuat masyarakat tak bisa beraktivitas.
Kegiatan mencari nafkah, bersekolah, bahkan bermain bagi anak-anak menjadi terganggu. Seorang anak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, mengungkapkan bagaimana sedihnya dia tidak bisa bermain di luar rumah gara-gara kabut asap yang mengepung daerahnya. Â
Kesedihan bocah kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Teladan Kabupaten Sanggau itu terungkap dalam sebuah surat yang dikirim melalui pos, untuk Presiden Joko Widodo.
Â
"Kabut asap telah merenggut kebahagian dalam bermain di luar rumah maupun aktivitas belajar di sekolah," tulis siswi bernama Sashi Oediputri (11) itu, Selasa (29/9/2015).
Surat itu sengaja dikirim Sashi untuk Presiden Jokowi sebagai bentuk keprihatinan terhadap kabut asap yang semakin hari semakin pekat menyelimuti sejumlah kota/kabupaten di Kalimantan Barat.
"Banyak warga Kalbar terkena penyakit ISPA (Inpeksi Saluran Pernafasan Atas)," kata Sashi prihatin.
Tidak hanya Sashi, siswi MIN Teladan lainnya, Fitari Muadyani (11), yang merupakan teman sekelas Sashi, juga mengirim surat untuk Presiden Jokowi. Siswi yang gemar mata pelajaran matematika ini, mengungkapkan keluh kesahnya atas kabut asap yang terjadi di Kalimantan Barat.
"Telah mengganggu aktivitas anak Indonesia yang butuh belajar dan bermain dalam lingkungan yang sehat," tulis Fitari. Dalam suratnya, Tari begitu nama sapaannya menulis, "Bagaimana Indonesia mau pintar dan maju apabila sekolah sering diliburkan karena kabut asap."
Di akhir suratnya Tari menyatakan, dia dan teman-temannya adalah anak Indonesia yang terkena dampak langsung kabut asap yang menyesakkan.
Tari mengaku dia bersama Sashi menulis sendiri surat tersebut. Satu hal yang menggelitik dari surat Sashi yakni pertanyaan, "Apakah Bapak tega menelantarkan warga Kalbar? Apakah Bapak ingin membuat warga KalBar mati dalam keaadan terserang ISPA?".
Di akhir suratnya, Sashi yang gemar mata pelajaran Sains ini mengundang Presiden Jokowi untuk datang langsung melihat keadaan Kalbar, guna mengetahui apa yang terjadi saat ini.
Sashi maupun Tari berharap, ada solusi terbaik atas bencana kabut asap yang terjadi berlarut-larut dan mengganggu berbagai aktivitas kehidupan, terutama kesehatan anak-anak di daerah yang terdampak kabut asap. (Sun)*