Setkab: Isu Presiden Minta Maaf ke PKI Timbulkan Keresahan

Pramono Anung menilai, beredarnya pesan tersebut sebagai fitnah meresahkan bagi para pembantu presiden atau menteri.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Sep 2015, 22:14 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 22:14 WIB
20150928-KPK-Jakarta-Pramono-Agung
Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat berada didalam mobil usai mengunjungi KPK, Jakarta, Senin (28/9/2015). Kedatangan Pramono untuk menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Istana memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan minta maaf kepada keluarga mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pernyataan ini sekaligus menepis isu yang beredar di media sosial bahwa Jokowi hari ini akan meminta maaf kepada para keluarga eks PKI dan Gerwani di Gelora Bung Karno Senayan (GBK). ‎

"Para pembantu presiden resah dengan fitnah masif berkaitan permohonan maaf dan kehadiran presiden di suatu acara (reuni keluarga PKI). Sekali lagi, tidak ada pikiran presiden untuk itu dan sudah di sampaikan presiden secara terbuka. Bahkan tidak pernah ada hal tersebut dalam bahasan," ujar Setkab Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (30/9/2015).

Pramono menilai, beredarnya pesan tersebut sebagai fitnah meresahkan bagi para pembantu presiden. Kendati demikian, ia menyangkal kalau Presiden Jokowi terganggu kabar tersebut.

"Ini ‎sudah menimbulkan keresahan terutama bagi para pembantu presiden (menteri atau anggota Kabinet Kerja) dan presiden tentunya sama sekali beliau tidak ingin campur tangan dalam persoalan itu, tetapi ini sudah meresahkan," ucap dia. ‎

Pramono mengaku, pihaknya telah melaporkan beredarnya pesan singkat tersebut kepada pihak kepolisian. Pelaporan tersebut untuk membuat efek jera bagi pihak yang gemar melakukan fitnah terhadap presiden. ‎

"Kami ingin memberikan peringatan mereka yang suka melakukan fitnah seperti itu, apalagi disebut, hari ini jam 10 pagi presiden akan ketemu ini dan sebagainya. sama sekali itu tidak benar. ‎Aparat kepolisian juga sudah tahu orangnya menyebarkannya," kata Pramono.

Ia berharap penyebar pesan tersebut bertobat dan tidak lagi memfitnah yang dapat meresahkan masyarakat. "‎Kalau yang bersangkutan tidak segera katakanlah tobat. Enggak perlu dalam kondisi seperti ini, harusnya kita lebih bersatu tapi ini malah membuat isu baru hal yang hanya meresahkan," pungkas Pramono. ‎
‎‎
Sebelumnya, dalam sebuah pesan berantai yang berisi sebuah pengumuman yang menyebut kalau Presiden Jokowi akan menghadiri acara reuni keluarga PKI dan Gerwani. Dalam acara tersebut, presiden juga disebut akan meminta maaf secara terbuka kepada para keluarga PKI.

Berikut isi pesan berantai yang dimaksud:

Cek ya: Besok Rabu Jam.10.00.
TgL 30. Sept.2015.
- JOKOWI Mengadakan REUNI Bagi Anggota Keluarga PKI & GERWANI Seluruh Indonesia.
Di Gedung GELORA BUNG KARNO SENAYAN.
- Dlm Acara tsb Jokowi Akan Minta Maaf... Kpd Keluarga PKI & GERWANI‎

(Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya