Panglima TNI: Modernisasi Alutsista Baru Setengah Jalan

Meski misi modernisasi belum terpenuhi, TNI tetap melakukan penguatan militer secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

oleh Audrey Santoso diperbarui 04 Okt 2015, 20:31 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2015, 20:31 WIB
20150907-Rapat DPR dengan Panglima-Jakarta
Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo (kanan), KSAD Jend. Mulyono (kiri) usai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (7/9/2015). Rapat perdana membahas anggaran TNI dan isu pertahanan Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan target TNI untuk memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) masih menjadi tugas yang belum tuntas dikerjakan. Modernisasi merupakan proses yang sangat panjang dan tak bisa diburu-buru.

Sebab, dalam memilih suatu alutsista, dibutuhkan analisa dan kajian yang tepat sehingga nantinya Indonesia memiliki sistem pertahanan dengan teknologi paling muktahir.

"Kita mengenal dalam peningkatan alutsista ada istilah minimum essential force. Sebagian sudah kita lakukan, ini kan proses jangka panjang. Sebagian lagi belum kita lakukan," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (4/10/2015).

"Kita harus mengambil teknologi yang terbaik dan sudah terbukti di daerah pertempuran," imbuh dia.

Gatot pun mengatakan kondisi global Indonesia, jenis ancaman global dan perkembangan teknologi armada-armada tempur menjadi salah satu variabel TNI dalam menentukan alutsista. Meski misi menciptakan minimum essential force belum terpenuhi, TNI tetap melakukan penguatan militer secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

"Dalam memenuhi minimum essential force perlu dilihat kondisi global terkini, kondisi ancaman terkini dan perkembangan alutsista. Pembangunan TNI bertahap, bertingkat dan berlanjut karena teknologi berjalan," jelas Gatot. (Ado/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya