Liputan6.com, Banda Aceh - Satu korban luka bentrokan antarkelompok warga di Aceh Singkil, Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Uyung (27), mengalami luka di bahu kanan akibat terkena tembakan senapan babi hingga proyektil pelurunya bersarang di tubuh Uyung.
"Dia kena peluru senapan babi. Dia sekarang akan dioperasi karena peluru masih bersarang di tubuhnya," kata Kakak kandung Uyung yaitu Jakfar kepada wartawan saat ditemui di RSUZA.
Baca Juga
Bentrokan antarkelompok massa di Aceh Singkil terjadi pada Selasa 13 Oktober 2015. Akibatnya, satu warga tewas, sebuah rumah ibadah dibakar dan 4 warga luka-luka termasuk satu anggota TNI.
Advertisement
Saat ini di sekitar lokasi kejadiaan, dijaga oleh aparat kepolisian dan TNI. Kondisi keamanan berangsur pulih, masyarakat yang mengungsi juga sudah mulai kembali ke rumah.
Peristiwa tersebut mendapat perhatian langsung dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sang kepala negara memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, segera mengambil langkah cepat menghentikan kekerasan itu.
Presiden juga meminta agar bentrok antar-warga itu tidak menyebar ke daerah lain. Karena itu, pencegahan dan penanganan yang baik harus dilakukan secepat mungkin.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mulai melakukan penyekatan di 3 daerah. Yakni Tapanuli Tengah, Pakpak, dan Dairi. Ini dilakukan untuk mencegah pergerakan kelompok masyarakat dari 3 wilayah itu menuju Aceh Sangkil. (Ali/Sun)