Liputan6.com, Pekanbaru - Penderitaan masyarakat Riau kian bertambah dengan ulah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dipaksa menghirup udara berbahaya karena kabut asap, warga Riau juga menghadapi pemadaman begilir yang berlangsung hingga 4 kali dalam sehari.
"Pemberitahuannya dari PLN bulan lalu, hanya sekali dalam sehari. Bulan ini bertambah 3 kali pemadaman dalam sehari, kenyataannya sampai 4 kali dalam sehari," kata seorang warga Pekanbaru, Susi Larti, Minggu (25/10/2015).
Dia menceritakan, pemadaman berlangsung tidak menentu atau tidak sesuai dengan janji PLN. Di rumahnya, Susi mendapatkan giliran pemadaman siang dan malam.
"Malahan pagi juga mati hingga 2 kali. Pemadaman berlangsung dengan jarak jam saja. Kemudian ditambah lagi sore dan malam. Jadi pemadamannya berlangsung 4 kali sehari," kata Susi.
Pemadaman ini, tegas dia, menyulitkan dirinya dan keluarga. Dia terpaksa menggunakan gas dengan berlebihan untuk memasak keperluan dapur dan lain sebagainya.
"Biasanya memasak nasi bisa pakai listrik, begitu juga dengan air. Padamnya listrik membuat gas dipakai berlebihan. Apalagi di tempat kami ini sedang langka gas, ditambah lagi harus berkeliling mencarinya di tengah kabut asap," imbuh Susi.
Warga lainnya, Arry Putra mengaku tak habis pikir dengan yang dilakukan PLN. Kalau pemadaman hanya sekali sehari, dirinya masih bisa mentolerir. Tapi tidak dengan pemadaman hingga 4 kali sehari.
"Pemadaman listrik oleh PLN ini sudah kayak jadwal minum obat, 3 bahkan 4 kali sehari. Kalau pemadamannya tepat waktu, sesuai dengan jadwal yang diberitahukan PLN, kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya. Ini tidak, tak menentu," ungkap dia.
Di tengah bencana kabut asap, tambah dia, pemadaman sangat tidak tepat. Sebab selama ini, listrik merupakan solusi mengusir dan menetralisir asap yang masuk ke rumah.
"Dengan kipas angin dan AC, saya bisa mengusir kabut asap dari rumah. Nah kalau listriknya mati, mau ngusir asap pakai apa. Janganlah tambah penderitaan kami PLN," tegas Arri.
Manager Area Pengatur Distribusi PLN Riau dan Kepulauan Riau, M Taqwa dikonfirmasi mengakui bahwa dirinya belum bisa menepati janjinya untuk meminimalisir pemadaman pada Oktober ini. Alasannya, PLTA Ombilin mengalami kerusakan, sehingga defisit makin meningkat menjadi 160 MW.
"Pada 30 September lalu memang saya berjanji untuk meminimalisir pemadaman pada bulan Oktober dengan upaya ada beberapa pembangkit yang akan masuk dalam sistem, namun kenyataannya saat ini pembangkit tersebut ada juga yang mengalami gangguan," jelas Taqwa.
Disambung Taqwa, PLN mengalami defisit daya 160 MW karena PLTA Ombilin mengalami gangguan. Kondisi tersebut tersebut terpaksa membuat PLN melakukan penambahan pemadaman bergilir dari 1 kali sehari sampai 3 kali sehari dalam waktu 24 jam.
Meskipun begitu, Taqwa berjanji tetap berusaha untuk membenahi beberapa pembangkit yang mengalami gangguan.
"Upaya kita saat ini hanya berupaya untuk mengatasi gangguan yang terjadi, kalau pemadaman tetap terjadi 3 kali sehari," pungkasnya. (Ron/Ado)
Selain Kabut Asap, Warga Riau 'Disiksa' Pemadaman Listrik
Pemadaman berlangsung tidak menentu atau tidak sesuai dengan janji PLN.
Diperbarui 25 Okt 2015, 17:43 WIBDiterbitkan 25 Okt 2015, 17:43 WIB
Kiriman asap kebakaran hutan dan lahan dari provinsi tetangga yang menyelimuti Kota Pekanbaru serta beberapa kabupaten di Riau, kian tebal. Jarak pandang di kota ini hanya 500 meter. (Liputan6.com/M Syukur)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dishub Kabupaten Tangerang Sediakan 2.500 Kuota Mudik Gratis
Australia vs Timnas Indonesia: Menanti Debut Patrick Kluivert
Prabowo Temui 8 Pengusaha Besar, Termasuk Anthony Salim hingga Aguan
Jadwal Sholat Cianjur Maret 2025: Cek Waktu Imsak, Subuh, dan Lainnya
Zainul Munasichin Sebut Ada Program Pemerintah Serap Banyak Tenaga Kerja
Viral MinyaKita 1 Liter Tapi Isinya Cuma 750 ml, Mendag: Kasus Lama
VIDEO: Rusia Tolak Proposal Perdamaian Ukraina dari Prancis dan Inggris
5 Resep Bumbu Kentang Goreng yang Simple, Ada Saus Keju sampai Pedas Manis Sederhana
Kebijakan Mitigasi Bencana Banjir di Jabar
Remaja Bersenjata Api Dikeroyok Penumpang di Pesawat Jetstar, Motif Masih Misteri
Resep Jamu Sirih Cina dan Cara Membuatnya, Herbal Alami untuk Kesehatan Kolesterol dan Asam Urat
Arti Syafakallah: Makna dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari