Survei Populi: Masyarakat Anggap 'Kartu Sakti' Jokowi Prestasi

Masyarakat memberi nilai mengenai prestasi Jokowi yang paling menonjol yakni pembagian kartu pintar, sehat dan sejahtera dalam setahun ini.

oleh Audrey Santoso diperbarui 26 Okt 2015, 16:36 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 16:36 WIB
Jokowi Bagikan 3 'Kartu Sakti' ke Warga Penjaringan
Presiden Jokowi berdialog dengan pelajar saat pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada masyarakat di Penjaringan, Jakarta, Rabu (13/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Populi Center 'Satu Tahun Kabinet Kerja, Kinerja Sudah Terasa?' yang melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode acak bertingkat atau multistage random sampling menunjukkan 30,6 persen responden mengapresiasi program 'kartu sakti'.

Survei dengan margin of error sekitar 2,9 persen ini menggambarkan masyarakat puas akan program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dibagikan presiden melalui Kementerian Sosial.

"Masyarakat memberi nilai mengenai prestasi Jokowi yang paling menonjol yakni pembagian kartu pintar, sehat dan sejahtera, yang paling dirasakan keberhasilannya selama setahun masa jabatan," ujar peneliti Populi Center, Evita di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).

Survei ini, kata Evita, berbanding lurus dengan hasil survei kebijakan yang dinilai paling bermanfaat oleh masyarakat dimana 46,1 persen responden menganggap 'kartu sakti' sebagai kebijakan yang paling bermanfaat.

"Selanjutnya, 20,8 persen menilai bahwa penyaluran dana desa menjadi prestasi kedua yang paling menonjol. Diikuti pengalihan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) ke sektor produktif di prestasi ketiga sebesar 10,1 persen," jelas Evita.

Survei ini dilakukan sepekan, mulai tanggal 15 Oktober hingga 22 Oktober 2015 dalam rangka mengetahui persepsi masyarakat Indonesia tentang kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan JK beserta jajaran kabinetnya selama setahun ini. (Dms/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya