Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi berkantor di daerah bencana asap mulai Kamis (29/10/2015). Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai kehadiran Jokowi memang pantas berada di daerah bencana tersebut untuk memberikan arahan langsung.
"Jika betul berkantor di tempat asap bagus sekali, karena memang di tempat tersebut, di Sumatera, Kalimantan, Papua, sangat diperlukan kehadiran presiden untuk beri arahan dan kebijakan-kebijakan khusus," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta.
Baca Juga
Menurut Agus, Jokowi sebagai kepala negara harus berada di lokasi untuk mengendalikan masalah pemadaman asap.
Advertisement
Walau Jokowi telah turun gunung untuk menangani masalah asap, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani belum juga mengunjungi daerah tersebut. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta agar Puan juga ikut mendampingi Jokowi.
"Kalau melihat sebagai bentuk empati ya harus (turun ke lokasi bencana)," ujar Jazuli.
Baca Juga
Jazuli menekankan tidak hanya melihat kondisi lapangan, kunjungan itu juga dapat melahirkan kebijakan nyata untuk penyelesaian masalah asap. "Kalau turun langsung lebih bagus lah, DPR saja kita turun. Artinya melihat itu bagus, tapi melihat saja tidak cukup kebijakannya yang penting," tandas politisi PKS itu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan Presiden Jokowi akan langsung terbang dari Amerika Serikat menuju Palembang untuk memantau perkembangan pemadaman asap.
Jokowi memutuskan pulang lebih cepat ke Tanah Air karena banyak keluhan atas kunjungannya ke luar negeri itu.
"Karena banyaknya keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan dampak kesehatan dan dampak sosial karena asap, saya memutuskan untuk membatalkan perjalanan saya ke West Coast," ucap Jokowi. (Ali/Mut)