Pengamat: Ada Pesan Politik DPR Tolak Alokasi PMN Masuk BUMN

Menurut dia, hal ini berkaitan dengan Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang saat ini tengah digulirkan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Nov 2015, 00:23 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2015, 00:23 WIB
Diskusi Rupiah Terpuruk dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia
Pengamat Ekonomi Politik, Ichsanuddin Noorsy menjadi narasumber diskusi "Rupiah Terpuruk dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia", Jakarta, Kamis (19/03/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Ichsanuddin Noorsy menduga ada pesan politik yang disampaikan DPR ketika menolak memasukkan penyertaan modal negara (PNM) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Menurut dia, hal ini berkaitan dengan Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang saat ini tengah digulirkan.

"PMN fokusnya ke Rini. Ada pesan politik anggota dewan, fokus ke Rini. Dari kasus ini ada hubungan dengan Pansus Pelindo II dan sidang paripurna," kata Ichsanuddin dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 31 Oktober 2015.

Menurut dia, sejatinya Komisi VI sudah menyetujui PMN dialokasikan ke BUMN sebesar Rp 34,32 triliun dari usulan sebelumnya Rp 31,32 triliun. Tetapi sidang paripurna memutuskan lain. Pesan tersebut, sambung Ichsanuddin, jelas mengarah ke Pansus Pelindo II.

"Andai Pansus Pelindo II enggak hasilkan sesuatu luar biasa, bersamaan dengan pesan (penolakan PMN) maka Pansus Pelindo II masuk angin," tandas Ichsanuddin. (Ron/Ado)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya