Sidang MKD Tertutup Atas Permintaan Setya Novanto

Politisi Partai Golkar itu menyatakan keberatannya atas pelaporannya ke MKD oleh Menteri Sudirman Said.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Des 2015, 15:52 WIB
Diterbitkan 07 Des 2015, 15:52 WIB
20151201- Ketua Parlemen Georgia Y. M David Usupashvili-Jakarta-Johan Tallo
Ketua DPR Setya Novanto saat menerima Ketua Parlemen Georgia Y. M David Usupashvili beserta delegasi saat berkunjung ke Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akhirnya digelar secara tertutup. Setya Novanto sebelumnya telah tiba di ruang MKD sekitar pukul 13.50 WIB.

Anggota MKD Guntur Sasono mengatakan, jalannya sidang dilakukan secara tertutup atas permintaan Setya Novanto sendiri.

"Permintaan dari Pak Setya Novanto sendiri karena beberapa alasan," kata Guntur di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, dalam sidang perdananya politisi Partai Golkar itu menyatakan keberatannya atas pelaporannya ke MKD oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Di antaranya, terkait legal standing Sudirman Said sebagai menteri.

"Legal standing yang tidak izin ke Presiden atas pelaporannya, lalu rekaman yang seolah-olah tidak sah menurut beliau. Beliau membela diri, kan punya hak untuk itu," ungkap Guntur.

Guntur menuturkan, saat ini sidang etik Setya Novanto diskors sementara hingga 30 menit. Ia menambahkan, nantinya sidang tersebut masih bisa dilakukan terbuka atas kesepakatan Setya Novanto sebagai terlapor dan ‎anggota MKD.

"Diskors salat dulu dan nanti sidang mungkin bisa terbuka tertutup," tandas Guntur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya