PNS Rumah Sakit Hilang Dicari BIN, Terlibat ISIS?

ES merupakan PNS di RS Sardjito Yogyakarta, menghilang sejak 2 bulan lalu. BIN sempat mencari keberadaannya.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Jan 2016, 14:41 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2016, 14:41 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dokter cantik dan balitanya di Yogyakarta hilang pada akhir 2015. Kejadian serupa kembali terjadi di daerah istimewa tersebut.

Kali ini, ES (40) warga perumahan di Jalan Godean, Sleman, DIY dikabarkan hilang bersama suami dan anaknya. ES merupakan pegawai negeri sipil di RS Sardjito Yogyakarta.

Humas RS Sardjito Yogyakarta, Tresno Heru Nugroho membenarkan, jika ada seorang PNS yang tidak diketahui keberadaannya. ES meninggalkan tugasnya sejak 2 bulan lalu.

"Dia (ES) meninggalkan tugas lebih dari 2 bulan tidak diketahui rimbanya," kata Heru saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Selasa (5/1/2016).

Menurut dia, sebelumnya ES mengambil cuti selama seminggu. Awal November 2015, seharusnya ES sudah kembali bekerja. Namun, hingga awal tahun ini pihak RS Sardjito tidak mendapat kabar tentang ES.

"Saat didatangi di rumahnya, pak RT-nya juga tidak tahu. Mereka semuanya sudah meninggalkan rumah," ujar Heru.

ES seorang PNS yang bekerja di bagian rehabilitasi medik.

Manajemen RS Sardjito curiga dengan hilangnya ES. Terlebih, rumah sakit tersebut sempat didatangi anggota BIN yang mencari keberadaan ES dan suaminya.

Berdasarkan informasi, salah seorang anak ES sedang menempuh pendidikan di sebuah pesantren di Solo, Jawa Tengah.

"Kita pernah didatangi anggota BIN yang mencari informasi tentang keduanya. Kita sudah laporkan di kementerian terkait hal ini," kata Heru.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Hudit Wahyudi, ‎mengaku sudah mendapat laporan hilangnya ES dan keluarga. Namun, dia tidak menjelaskan keterkaitan antara hilangnya ES beserta keluarganya dengan kelompok tertentu seperti ISIS.

Polisi masih menyelidiki kasus ini, termasuk dengan hilangnya dokter cantik Rica Tri Handayani. "Ya, sudah dilaporkan itu," tukas Hudit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya