Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan, untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Innovatif' yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu (22/2/2023) secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Baca Juga
Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 400 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 47 Maluku Tengah dan SMAN 5 Maluku Tengah.
Advertisement
Hari kedua Workshop Literasi Digital tersebut, Pegiat Literasi Fajar Sidik memberikan materi pertama mengenai etika digital.
"Masyarakat sangat perlu untuk mengerti mengenai urgensi etika digital, yang mana adanya perbedaan kultural dan etika di ruang internet," ujar Fajar melalui keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
"Ruang lingkup etika digital, mencakup kesadaran masyarakat akan tujuan penggunaan media digital. Selain itu, adanya integritas yang tidak jauh dari kejujuran dalam penggunaan media digital. Lalu, tanggung jawab dalam penggunaan media digital yang tentu ada konsekuensi dari segala hal yang kita bagi di ranah digital. Dan terakhir, adanya kebajikan yang berarti memberikan manfaat pada masyarakat lain yang terpapar dari apapun yang kita bagi di media digital," sambung dia.
Selain itu, Fajar memberikan tips dan trik untuk para pengguna digital, khususnya anak-anak.
"Ada beberapa hal yang harus adik-adik perhatikan, dalam memberikan materi atau bahan di media digital. Di antaranya, apabilaadik-adik ingin menarik partisipasi masyarakat gunakan hastag yang berkaitan dengan kegiatan adik adik. Lalu, jika ingin berkolaborasi gunakan foto atau video yang sesuai dengan kegiatan yang berlangsung bersama komunitas yang terlibat," terang Fajar.
Pentingnya Kecakapan Digital
Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai Kecapakan Digital dari Pegiat Literasi Nur Rahma Yenita.
"Cakap bermedia digital, berarti mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan media digital dengan baik sesuai dengan kebutuhan," tutur Rahma.
Kegiatan Literasi Digital ini, juga diisi dengan paparan dari Digital Entrepreneur Ody Waji yang aktif juga di media sosial.
"Dalam keseharian saat kita menggunakan sosial media, tentunya bukan hanya sekedar eksistensi tapi juga sudah menjadi kebutuhan. Disamping harus cerdik, tentu kita juga harus bijak dalam menggunakan sosial media," terang dia.
Ody memaparkan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatika.
"Di antaranya jangan asal posting, kita harus memperhatikan juga siapa yang akan terpapar dari postingan kita dan bagaimana impact pada mereka. Selain itu, bijak dalam memilih teman di sosial media karena tidak semua teman di sosial media akan memberikan reaksi atau notes yang baik terhadap postingan yang kita bagikan. Setelahnya, kita juga harus menjaga etika berkomunikasi, seperti kalimat dan kata-kata yang kita sampaikan hingga gambar yang tentu tidak melanggar norma-norma yang ada," jelas Ody.
Advertisement
Status Literasi Digital Indonesia
Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
"Lemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.
Selanjutnya sambutan dari Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.
"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.