Kakak Ipar: DS Sering Kebangun Ingat Waktu Saipul Minta Dipijat

Sejak itu sikap DS berubah drastis, jadi pendiam dan lebih banyak menunduk kalau sedang bicara. Dia juga tak pernah lagi keluar rumah.

oleh Rinaldo diperbarui 23 Feb 2016, 22:46 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2016, 22:46 WIB
Saipul Jamil
Saipul Jamil menjalani pemeriksaan kesehatan di Polda Metro Jaya, Sabtu (20/2/2016). [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta - Menginapnya DS yang diduga menjadi korban pencabulan di rumah pedangdut Saipul Jamil ternyata atas sepengetahuan pihak keluarga. Kakak kandung DS pula yang memberi izin adiknya menginap di kediaman Saipul di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.

"Malam itu DS minta izin ke suami saya melalui pesan BBM, katanya 'minta tolong disampaikan ke Mama, aku nggak bisa telepon karena nggak ada pulsa, aku nggak pulang dan nginap di rumah Bang Ipul'," cerita kakak ipar DS dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (23/2/2016) malam.

Wanita berjilbab yang mengenakan penutup mata itu mengatakan kalau suaminya (kakak kandung DS) kemudian memberi izin dan berjanji akan memberitahu sang ibu.

"Bahkan, suami saya sempat berpesan untuk berhati-hati dan tidak lupa salat serta titip salam buat Bang Ipul," ujar dia.

Masalah baru muncul ketika keesokan harinya, ketika kakak ipar DS membaca berita di media online tentang remaja DS yang mengaku mendapat perlakuan tak pantas dari pedangdut Saipul Jamil.

"Saya telponin adik ipar saya (DS) nggak diangkat. Pas pulang kantor baru saya bisa hubungi dia yang mengaku memang berada di Mapolsek Kelapa Gading bersama Mama," beber dia.

Malam itu juga kakak ipar DS bersama suaminya langsung menuju Mapolsek Kelapa Gading. "Saat bertemu itu saya bertanya pada DS, apakah berita yang dimuat media online itu benar atau ngarang? Saya tanya berkali-kali, bener nggak?," cerita dia.

"Demi Allah, Kak. Kan aku sudah bersedia divisum, masa kalau aku bohong mau divisum," ujar sang kakak ipar menirukan jawaban DS.

Sejak kejadian itu kakak iparnya mengajak DS untuk tinggal sementara di rumahnya. " Sebelum kejadian tinggal sama mertua saya, mamanya, setelah kejadian ikut saya, karena dari lingkungan sekitar pasti ada tekanan," jelas dia.

Yang jelas, sejak itu sikap DS berubah drastis. Seperti jadi pendiam dan lebih banyak menunduk kalau sedang berbicara. Dia juga tak pernah lagi keluar rumah. Bahkan, menurut kakak iparnya, DS masih merasakan trauma atas kejadian yang dialaminya.

"Setiap kali menjelang pukul 4 pagi atau 5 pagi, kalau lagi tidur dia sering kebangun. Dia bilang kebayang-bayang saat SJ minta dipijat," beber dia.

Tak hanya itu, suatu kali saat keluar rumah, DS tiba-tiba pulang dengan wajah pucat. "Dia bilang ada yang mengenali wajah dia," pungkas sang kakak ipar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya