Alasan Keluarga Eks Jubir Polri Tuntut RSAL Mintohardjo

Irjen Purn Abubakar Nataprawira meninggalkan 1 istri, 3 anak, dan 4 cucu.

oleh Muslim AR diperbarui 15 Mar 2016, 16:23 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2016, 16:23 WIB
Pemakaman mantan Kadiv Humas Polri Irjen Purn Abubakar Nataprawira
Pemakaman mantan Kadiv Humas Polri Irjen Purn Abubakar Nataprawira (Liputan6.com/ Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Irjen purn Abubakar Nataprawira, korban kebakaran di Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo bakal menuntut rumah sakit. Abubakar merupakan 1 dari 4 orang yang meninggal dunia akibat ruang chamber di rumah sakit tersebut terbakar.

"Tentu saya berharap kejadian ini tidak terulang dan kemungkinan keluarga besar saya akan menuntut setelah situasi berkabung ini‎," ujar istri Abubakar, Tri Murti sebelum pemakaman suaminya, pada Selasa (15/3/2016).

Cecep Jumara Nataprawira tidak tak terima adiknya, Abubakar Nataprawira yang merupakan mantan Kepala Divisi Humas Polri meninggal dengan cara yang tragis.

Apalagi ia mendengar cerita dari keponakannya bahwa adik yang ia banggakan itu, sempat berupaya keluar dan minta pertolongan. Bahkan, ia tak bisa melihat jasad adiknya untuk yang terakhir kali.

"Sudah luka bakar separah itu, kami sepakat untuk membiarkannya dalam peti. Kami pasti menuntut atas ini," ujar Cecep.

Irjen Purn Abubakar Nataprawira meninggalkan 1 istri, 3 anak, dan 4 cucu. Ia dan 3 orang lainnya menjadi korban terbakarnya ruang chamber RSAL Mintohardjo, Jakarta, Senin 14 Maret 2016.

Pemakaman mantan Kadiv Humas Polri Irjen Purn Abubakar Nataprawira (Liputan6.com/ Muslim AR)

Menurut Kadispenal Laksamana Muda Muhammad Zainuddin, peristiwa itu terjadi pada pukul 13.00 WIB. Saat itu, RS sedang melakukan terapi yang dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan tekanan 2,4 atmosfir.

"Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, ketika tekanan baru mulai dikurangi menuju 1 atmosfir, pada pukul 13.10 WIB terlihat percikan api di dalam chamber," ucap Zainuddin.

Mengetahui kondisi itu, operator dengan cepat membuka system fire, tapi api dalam chamber secara cepat langsung membesar dan tekanan dalam chamber naik dengan cepat. Akibatnya safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan. "Beberapa saat kemudian api mulai padam, tapi korban tidak dapat diselamatkan," ucap Zainuddin.

Sampai saat ini pihak RS Mintohardjo dan TNI AL belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Saat ini peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya