Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mempertanyakan lolosnya Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi dalam pilkada. Menanggapi hal ini, kader PDIP sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan kandidat kepala daerah telah melewati tahap tes narkoba. Ini sesuai dengan aturan partai.
"Yang bisa saya sampaikan proses penjaringan dan mekanisme partai, seharusnya sudah melakukan tes-tes yang harus dilakukan, salah satunya tes urine," kata Puan, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa 15 Maret 2016.
Puan juga tak mau berandai-andai bila Ahmad Wazir memalsukan hasil tes urine untuk deteksi narkoba. Sebab, lembaga yang melakukan tes urine merupakan lembaga independen.
"Biasanya dilakukan oleh suatu instansi yang berwenang melakukan itu. Bukan kita sendiri melakukan tes dan buat hasil sendiri sesuai keinginan kita," jelas putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
Baca Juga
Puan juga tidak tahu tentang dugaan kekayaan Ahmad Wazir berasal dari usahanya mengedarkan narkoba.
Hasil penyelidikan sementara, AWN mulai mengonsumsi narkoba sejak 5 tahun lalu. Seharusnya, dengan rentang waktu yang demikian lama, AWN bisa terdeteksi menggunakan narkoba.
Penyelidikan pun berkembang. Dugaan pemberian keterangan palsu oleh tim medis yang saat itu memeriksa para kontestan Pilkada Ogan Ilir dibidik. Pemeriksaan juga akan melihat tahapan tes kesehatan dilakukan.
"Karena ini sama saja memberikan keterangan palsu. Nanti akan ada hasil pengembangan," ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, Senin 13 Maret 2016.
Sementara, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mensinyalir Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi (AWN) tidak hanya sebagai pengguna. Luhut menduga AWN sebagai pengedar narkotika.
"Katanya jadi dealer (pengedar), bukan hanya pengguna," ujar Luhut.