Liputan6.com, Jakarta - BNNÂ menggerebek rumah Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi (AWN) di Jalan Musyawarah RT 26/05, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumsel, pada Minggu 13 Maret 2016. Petugas mengamankan 18 orang yang berpesta sabu.
Setelah menjalani tes urine, 5 di antara mereka dinyatakan positif mengandung narkoba. Yang mencengangkan, 1 dari mereka adalah Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Yang ditangkap tadi malam Bupati OIÂ (Ogan Ilir), 2 pegawai negeri sipil (PNS) dan 2 orang swasta yang positif gunakan narkoba di rumah," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan Brigjen Iswandi Hari kepada Liputan6.com di kantornya, Sumsel, Senin 14 Maret 2016.
Advertisement
Usai ditangkap, sang bupati termuda se Indonesia itu langsung diterbangkan ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan di Gedung BNN. Tangan Nofiadi tak terborgol saat tiba di lembaga yang dipimpin Budi Waseso tersebut.
Selama pemeriksaan di BNN, ada fakta yang terungkap di balik aksi bupati madat itu. Apa saja? Berikut ini ulasannya:
Usai Dilantik Konsumsi Narkoba
Belum genap sebulan menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi terpaksa berurusan dengan hukum setelah petugas BNN menggerebek rumahnya saat diduga sedang berpesta sabu. Penggerebekan sempat diwarnai penghadangan oleh petugas keamanan kompleks perumahan.
BNN sudah memantau gerak-gerik Nofiadi sejak 3 bulan lalu. Menurut seorang petugas BNN yang enggan disebutkan namanya, Nofiadi bahkan sempat memakai narkoba jenis sabu setelah pelantikan yang digelar sebulan lalu.
"Dia mengonsumsi narkoba setiap hari. Dapatnya dari Murdani, kurirnya," ujar salah satu petugas BNN, Minggu, 13 Maret 2016 malam.
Ia menyatakan paket sabu yang dibawa Murdani ternyata dibeli dari seseorang bernama Ican. Setelah sabu didapat, Murdani langsung menyimpan barang haram itu dalam rumah MY. Sang bupati akan mengambil sendiri sabu itu jika akan dikonsumsi.
Advertisement
Buang Barang Bukti
Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi melawan saat aparat BNN menggerebeknya yang tengah pesta sabu. Alhasil, petugas kesulitan menemukan barang bukti yang dikonsumsi bupati itu dan 4 tersangka lainnya.
Nofiadi ditangkap di kediaman pribadinya di Jalan Musyawarah III Karang Anyar, Gandus, Ogan Ilir pada Minggu 13 Maret 2016.
"Karena ada perlawanan kita tidak dapat barang bukti," ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso atau Buwas di kantor BNN, Jakarta, Senin 14 Maret 2016.
Pada penangkapan tersebut, BNN mengirim 10 petugas langsung dari Jakarta ditambah petugas dari BNN Provinsi Sumsel dan kepolisian.
"Kita sampai buat peringatan dengan penembakan udara," ujar mantan Kabareskrim itu.
Diduga Jadi Pengedar
Tak hanya menjadi pemakai, Bupati Ogan Ilir Nofiadi juga disebut sebagai pengedar narkoba. Dugaan itu diungkapkan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Katanya jadi dealer (pengedar), bukan hanya pengguna," ujar Luhut di Kantor PPATK, Jalan Ir Djuanda, Jakarta, Selasa, (15/3/2016).
Luhut pun mempertanyakan tes kesehatan yang dilakukan tim medis saat pencalonan Nofiadi di Pilkada beberapa waktu lalu.
"Apakah dulu waktu tes itu enggak dilakukan dengan benar. Itu yang kita pertanyakan," kata purnawirawan jenderal bintang empat TNI AD ini.
Advertisement
Indikasi Pembiaran Orangtua
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengungkapkan tak mudah dalam menggerebek rumah Bupati Ilir yang digunakan untuk pesta narkoba. Sejumlah aral melintang menghadang proses penangkapan tersebut.
Pria yang akrab disapa Buwas mengatakan, kediaman Nofiadi selalu dijaga ketat petugas keamanan dan Satpol PP. Mereka sempat menghalangi petugas BNN ketika tengah melakukan operasi.
Tak hanya itu, orangtua dari sang bupati itu juga diindikasikan membiarkan putranya mengonsumi barang haram tersebut. Karena itu, BNN akan memeriksa rumah orangtua Nofiadi dan juga kantornya.
Buwas menegaskan, penangkapan Nofiadi merupakan salah satu bukti BNN tidak tebang pilih dalam pemberantasan narkoba.
"Penelusuran sejak tiga bulan lalu dari laporan masyarakat. Namun karena belum ada bukti kuat dan bersamaan dengan pilkada, maka tidak bisa langsung. Jadi tak ada tebang pilih," ujar Buwas.
Fly Saat Digelandang
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, kondisi Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Nofiadi yang ditangkap karena menggunakan narkoba jenis sabu masih dalam pengaruh obat terlarang atau fly. Dia pun belum dapat dimintai keterangan.
"Yang bersangkutan masih dalam pengaruh penggunaan narkoba. Belum bisa dimintai komentar," ujar Budi Waseso yang akrab disapa Buwas di kantor BNN, Jakarta, Senin (14/3/2016).
Menurut mantan Kabareskrim Mabes Polri itu, saat dimintai keterangan AWN tidak dapat menjawab pertanyaan BNN. "Percuma kalau ditanya juga nanti dia ngah ngoh," ujar Buwas.
Dari kelima tersangka, hanya Nifiadi yang tidak diborgol. Menurut Buwas, dia tidak perlu diborgol karena sang bupati tidak akan kabur sebab masih terpengaruh narkoba. "Enggak perlu diborgol, enggak akan kabur kan dijaga juga," ucap Buwas.
Advertisement