Liputan6.com, Jakarta Perkembangan dunia digital dan internet saat ini mempermudahkan transaksi perbankan. Tak perlu report antri di teller bank
maupun mesin ATM, dengan internet banking membuat aktivitas transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
Meski mudah dan terjamin keamanannya, kita harus tetap berhati-hati bertransaksi lewat Internet banking karena munculnya beragam model cybercrime. Salah satu model cybercrime yang patut diwaspadai adalah phishing, yaitu upaya untuk mendapatkan informasi rahasia orang lain, informasi ini bisa berupa account banking kamu.
Baca Juga
Misalnya saat kita diundang melakukan login di laman yang menyerupai laman bank untuk mendapatkan user id dan password kita. Kemudian ada malware (malicious software), yakni sebuah aplikasi (software) yang diciptakan untuk mencari kelemahan komputer, yang kemudian dapat mengontrol sistem operasi komputer. Malware yang paling sering kita temui sehari-hari adalah virus dan worm yang akan merusak atau menyembunyikan data di komputer.
Advertisement
Selain itu, terdapat key logger yaitu, suatu cara yang dapat merekam aktivitas pengetikan pengguna. Modelnya dapat berupa software atau hardware dan tujuannya untuk menangkap informasi yang beragam, diantaranya user id atau password.
Untuk mengantisipasi aksi cybercrime, salah satu bank milik negara, BANK BRI, membuat inovasi sistem kemanan berlapis guna melindungi Account Banking nasabahnya. Nasabah yang melakukan transfer atau menerima transfer dana akan menerima notifikasi ke alamat email dan atau nomor handphone terdaftar.
Selain itu, BANK BRI juga menerapkan enkripsi SSL (Secure Socket Layer) yang mengacak data. Dengan fasilitas M-Token yang merupakan rangkaian kode berupa SMS dari sistem BANK BRI untuk nasabah agar bisa bertransaksi dan dikirimkan ke nomor handphone nasabah. Pengiriman m-Token dengan praktis hanya melalui SMS ini selain untuk keamanan, juga untuk kemudahan bertransaksi nasabah karena tidak memerlukan perangkat terpisah.
Sistem keamanan berlapis itulah yang dapat membuat nasabah tidak perlu khawatir untuk bertransaksi menggunakan Internet Banking BRI. Meski begitu, ada hal-hal yang juga perlu diperhatikan nasabah dalam bertransaksi dengan Internet Banking BRI.
Selanjutnya Tips Aman Bertransaksi Internet Banking
6 Tips Aman Bertransaksi Internet Banking BRI
Tips aman bertransaksi dengan Internet Banking BRI diantaranya:
1. Ketika memakai Internet banking BRI, pastikan bertransaksi di laman website yang benar, yaitu https://ib.bri.co.id atau
melalui link Internet Banking BRI di website BANK BRI www.bri.co.id dan juga aplikasi BRI MOBILE yang dapat di download di semua jenis smartphone.
Sebagai catatan, jangan sampai membuka website Internet Banking BRI menggunakan link yang dikirimkan melalui surat, e-mail, SMS, atau media lain yang mengatasnamakan BANK BRI.
2. Selalu jaga kerahasiaan user id, password, serta m-Token. Jangan pernah memberikan atau memasukkan data tersebut ke aplikasi yang tidak terpercaya dan segera hapus m-Token yang telah habis digunakan atau telah habis masa berlakunya.
3. Kemudian, baiknya secara rutin lakukan perubahan password dan jangan menggunakan kombinasi yang gampang ditebak, misalnya nama dan tanggal lahir.
4. Pastikan bertransaksi menggunakan media komputer yang aman, tidak dari tempat umum atau media lain yang keamanan transaksinya tidak terjamin. Setelah melakukan transaksi, segera hapus history transaksi menggunakan pilihan clear cache yang tersedia setelah logout.
5. Satu lagi, hati-hati dalam mengunduh dan menggunakan aplikasi yang tidak dipercayai, untuk menghindari serangan malware yang dapat mengakses seluruh data dan mengambil alih kontrol device Anda.
6. Bila menemui kejanggalan, segera hubungi contact center BRI di 14017 atau (021) 15000-17.
Untuk kemudahan transaksi perbankan Anda, segera download aplikasi BRI Mobile di BlackBerry App World (untuk pengguna BB), Windows Phone Store (untuk pengguna Windows Phone). Google Play Store (untuk pengguna Android), atau App Store (untuk pengguna i-Phone).
(Adv)
Advertisement