Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung HM Prasetyo menerima kunjungan rombongan Independent Commission Against Corruption (ICAC) Hong Kong di kantornya. Menurut Prasetyo, lembaga serupa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Tanah Air itu datang untuk bertukar pikiran dan berdiskusi sejumlah hal terkait pemberantasan korupsi.
"Masalah penting yang kami sepakati bahwa ke depan kita ingin melakukan kerja sama, baik saling tukar informasi termasuk pelatihan-pelatihan, di mana nampaknya memang Indonesia perlu banyak belajar dari KPK Hong Kong," ujar Prasetyo di kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016).
Prasetyo mengatakan, rencana itu cukup beralasan. Sebab, Hong Kong yang semula marak praktik korupsi kini telah menjelma sebagai negara yang bersih. Ia berharap, ke depannya pemberantasan korupsi di Indonesia akan meningkat dan lebih optimal.
Baca Juga
"Mereka sudah banyak pengalaman dari negara yang awalnya marak korupsi dan sekarang sudah dinilai sangat bersih. Ini yang perlu kita dikasih pelajaran," tutur dia.
Prasetyo tak menjelaskan secara detail bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan ICAC Hong Kong. Secara umum, kerja sama yang akan dilakukan meliputi pelatihan, pertukaran informasi, ekstradisi buronan kasus korupsi, dan hal-hal lain untuk memberantas bahaya laten korupsi di Indonesia.
"Jadi kerja sama meliputi segala kepentingan kita, yang tentunya ini diharapkan memberi manfaat besar bagi pemberantasan korupsi bukan hanya di Indonesia, tapi tempat lain," pungkas Prasetyo.
Delegasi ICAC Hong Kong yang dipimpin Simon YL Peh tiba di Kantor Kejaksaan Agung sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka kemudian melakukan pertemuan secara tertutup di ruang Jaksa Agung HM Prasetyo.
Rombongan ICAC Hong Kong kemudian berkunjung ke ruangan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah, sebelum akhirnya meninggalkan kompleks Kejaksaan Agung pukul 14.00 WIB.