Cinta Ahok Bertepuk Sebelah Tangan, Ini Tanggapan PDIP

Ahok yang maju melalui lewat independen ini mengaku terpaksa menempuh jalur itu lantaran menganggap cintanya bertepuk sebelah tangan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Mar 2016, 15:55 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2016, 15:55 WIB
Ahok dan Djarot
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono angkat bicara terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut cintanya kepada PDIP bertepuk sebelah tangan.

Gembong menuturkan, istilah cinta Ahok bertepuk sebelah tangan kepada partainya tidak tepat. Sebab, hingga kini partai moncong putih itu belum menentukan akan mengusung sendiri cagub atau mendukung calon dari partai lalin.

"Mekanisme partai belum selesai, jadi Pak Ahok seharusnya jangan buru-buru menyimpulkan bertepuk sebelah tangan," ujar wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI itu kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (18/3/2016). 

Gembong menyatakan, PDIP sebagai parpol harus mengikuti mekanisme dan aturan sebelum mengambil keputusan. Karena itu pihaknya tidak dapat dibuat tergesa-gesa untuk mengambil keputusan.

"Karena kami partai jadi harus taati peraturan. Mekanisme partai belum selesai jadi harus diselesaikan dulu baru keputusan diambil," ucap dia.

Ahok sebelumnya mengungkapkan dirinya terpaksa memilih jalur independen karena PDIP tak kunjung memberi rekomendasi kepada Djarot untuk ikut Pilkada DKI melalui jalur independen. Sementara, waktu untuk verifikasi dukungan sebagai syarat maju sebagai jalur independen sudah tidak cukup.

Atas posisi saat ini pun Ahok sudah pasrah. Saat ini yang bisa dilakukannya hanya bekerja hingga masa baktinya berakhir di Oktober 2017.

"Aku masih sayang sama mereka (PDIP) kok. Kalau cinta bertepuk sebelah tangan ya bukan salah saya," ucap Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya