Top 3: Rayakan Paskah, Paus Fransiskus Cium Kaki 3 Pria Muslim

Paus Fransiskus mengecam penjual senjata yang menjadi salah satu penyebab penyerangan bom Belgia.

oleh Oscar FerriArie Mega Prastiwi diperbarui 26 Mar 2016, 07:06 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2016, 07:06 WIB
Paskah, Paus Fransiskus Cium Kaki Muslim dan Kecam Bom Belgia
Paskah, Paus Fransiskus Cium Kaki Muslim dan Kecam Bom Belgia (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus pada perayaan Kamis Putih membasuh dan mencium kaki para pengungsi, termasuk 3 pria Muslim.

Paus asal Argentina itu juga mengecam penjual senjata yang menjadi salah satu penyebab penyerangan bom Belgia, yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS yang membuat 34 nyawa melayang.

Berita tentang Paus Fransiskus tersebut menjadi kabar yang paling menyedot perhatian pembaca sepanjang Jumat, 25 Maret 2016. Selain itu, berita 'Sinyal Politik Bos Banteng Jelang Pilkada Jakarta' dan 'Menanti Jawaban Tiongkok Soal Laut China Selatan' juga turut menyita perhatian.

Berikut 3 berita terpopuler yang terangkum dalam Top News: 

1. Paskah, Paus Fransiskus Cium Kaki Muslim dan Kecam Bom Belgia

Paus Fransiskus mencium kaki imigran sebelum memimpin misa Kamis Putih, di sebuah lokasi penampungan di Castelnuovo, dekat Roma, Italia, Kamis (24/3/2016). (Reuters/ Osservatore Romano)

Paus Fransiskus pada perayaan Kamis Putih membasuh dan mencium kaki para pengungsi, termasuk 3 pria Muslim. Paus asal Argentina itu juga mengecam penjual senjata yang menjadi salah satu penyebab penyerangan bom Belgia, yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS yang membuat 34 nyawa melayang.

Kecaman itu ia sampaikan dalam perayaan tradisi ritual sebelum Paskah. Tahun ini ia mengulang ritual membasuh 12 kaki, 11 di antaranya adalah para pengungsi. Dalam ritual itu, Paus mengikuti teladan Yesus yang mencuci dan mencium kaki 12 pengikutnya di perjamuan terakhir sebelum wafat.

"Kita semua bersama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, dan Evanjelis adalah saudara. Anak-anak dari Tuhan yang sama, yang menginginkan hidup dalam damai dan persatuan," ujar Paus tanpa teks di sebuah penampungan pengungsi di Roma, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/3/2016).

Selengkapnya...

2. Sinyal Politik Bos Banteng Jelang Pilkada Jakarta

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan saat peluncuran buku Megawati Dalam Catatan Wartawan, Jakarta, Rabu (23/3/2016). Buku tersebut merupakan catatan jurnalis yang pernah meliput Megawati. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Malam itu di Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) Ahok datang dengan setelan batik lengan panjang dan celana hitam.

Seperti biasanya, kedatangan Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini langsung menyita sejumlah tamu kehormatan dan kalangan pewarta yang sudah hadir sebelum sang tuan hajat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir.

Namun, kali ini Ahok tampak canggung ketika didaulat ke panggung untuk menerima secara simbolik buku 'Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat'.

Para penulis buku yang semuanya jurnalis itu memilih Ahok sebagai penerima pertama dari 10 buku bertanda tangan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

"Saya berikan kepada tokoh yang huruf awalnya A supaya lebih mengerti soal perjuangan," kata penulis tersebut di Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam.

Selengkapnya...

3. Menanti Jawaban Tiongkok soal Laut China Selatan

Beijing Bangun Misil Salah Satu Pulau di Laut China Selatan (Guardian)

Perairan Natuna di Kepulauan Riau kembali memanas usai penangkapan kapal nelayan milik Tiongkok oleh pemerintah Indonesia. Kondisi memanas setelah pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa nelayannya masih berada di wilayah teritorial Laut China Selatan.

Semuanya berawal Sabtu 19 Maret lalu, ketika kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hiu 11 yang tengah berpatroli mendeteksi pergerakan kapal ikan ilegal dari Tiongkok, Kway Fey 10078.

Pada pukul 14.15 WIB di hari tersebut, Kway Fey 10078 tercatat berada di sekitar koordinat 5 derajat Lintang Utara dan 109 derajat Bujur Timur yang merupakan kawasan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Akibat pelanggaran tersebut, Hiu 11 mulai mengejar sambil melepaskan tembakan peringatan, tetapi kapal Kway Fey melarikan diri, antara lain dengan bermanuver zig-zag.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, kapal ikan ilegal tersebut berhasil dihentikan dan petugas KKP segera menginjak geladak kapal Kway Fey serta menahan delapan awak buah kapal itu.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya