Liputan6.com, Jakarta - Laga final pertandingan sepakbola Torabika Bhayangkara Cup 2016 digelar akhir pekan ini di Jakarta. Persib Bandung dan Arema Malang akan memperebutkan juara 1 dalam pertandingan itu.
Namun laga tersebut dikhawatirkan bakal berjalan ricuh. Untuk mengantisipasi tindak anarkisme, kepolisian bakal menggelar penjagaan ketat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mengatakan, setiap jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dilalui para suporter kesebelasan yang berlaga di Bhayangkara Cup akan dijaga polisi. Pengamanan akan menggunakan dengan sistem pagar betis di mana setiap jarak 2 meter bakal dijaga 1 petugas.
"Kita akan buat pagar betis, jarak 2 meter ada polisi. Kita libatkan semua (anggota), dan juga raimas dengan motor," ucap Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga
Selain upaya pencegahan kisruh di lapangan, Moechgiyarto mengaku sudah mengingatkam Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal untuk memberi imbauan di situs maupun jejaring sosial Polda Metro Jaya. Imbauan itu agar warga tak membuat tulisan provokatif yang berpotensi memancing perbuatan anarkis.
"Kemarin Kabid Humas sudah menindaklanjuti mengingatkan di media sosial supaya jangan membuat provokasi, membuat gaduh. Itu akan jelas ancamannya pidana," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Mengenai potensi keributan yang mungkin dilakukan pendukung kesebelasan Persija, The Jakmania selaku tuan rumah, Moechgiyarto berkata kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya telah membuat kesepakatan dengan koordinator lapangan (korlap) dan manajer klub agar suporter menjaga ketertiban dan kedamaian.
"Kan dalam rapat koordinasi kita sudah menyampaikan kita bersepakat untuk menampilkan sebagai supporter yang tertib dan damai. Jelaskan juga ke korlap dan managernya," kata Moechgiyarto.