Liputan6.com, Manado - Peduli dengan musibah yang menimpa salah satu warganya, Bupati Kepulauan Sangihe HR Makagansa menemui orangtua Kapten Kapal Brahma 12, Peter Tonsen Barahama. Orangtua Peter, Carlos Barahama dan Sofitje Salemburung menceritakan penyanderaan kelompok Abu Sayyaf yang menimpa putranya.
Mereka pun mengungkapkan keinginannya yang paling dalam kepada Makagansa.
Baca Juga
"Kami berharap anak kami bersama teman-temannya dapat kembali pulang dengan selamat," ujar Carlos yang merupakan pensiunan guru tersebut, Manado, Jumat 1 April 2016.
Pada kesempatan itu, Makagansa meminta keluarga korban untuk tenang dan berserah kepada Tuhan. Sebab, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk membebaskan Peter bersama sembilan ABK lainnya.
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan segenap masyarakat berharap Peter Tonsen Barahama bersama sembilan ABK lainnya, dapat kembali dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga," tandas Bupati.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Sebanyak 10 awak kapal Brahma 12 yang mengangkut batu bara dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina, Sabtu 26 Maret 2016. Pembajak meminta tebusan sekitar Rp 14 miliar untuk membebaskan seluruh awak kapal.
Advertisement