Liputan6.com, Jakarta - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi korban bencana tanah longsor di Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyampaikan duka cita atas musibah ini.
"Pemerintah menyampaikan belasungkawa atas terjadinya bencana ini. Apalagi, ada TKI kita di sana yang menjadi korban," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di Jakarta, Sabtu 9 April 2016.
Dari dua korban meninggal tersebut, kata Nusron, satu di antaranya telah ditemukan jenazahnya dan satu lagi masih dalam proses pencarian.
Nusron menegaskan, pemerintah melalui BNP2TKI dan pihak terkait, akan mengawal untuk memastikan jenazah dua korban sampai di rumah dan diterima keluarganya.
BNP2TKI, kata Nusron, juga akan memberikan santunan untuk pemakaman, serta memastikan hak-hak 2 TKI tersebut diterima ahli waris atau keluarganya.
Baca Juga
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Johor Baru sebelumnya mendapat informasi dari pejabat setempat pada Sabtu kemarin pukul 11.00 waktu setempat, telah terjadi tanah longsor di Kota Tinggi, Johor Baru, Malaysia.
Dalam kejadian tersebut dua korban TKI yang sedang bekerja di perusahaan pengeruk pasir menjadi korban.
Satu yang ditemukan meninggal dunia atas nama Saeful Amir, dari Cilacap dengan nomor paspor A3475434. Satu lagi yang masih hilang tertimbun longsor atas nama Udin Nurudin dari Cirebon dengan nomor paspor S022117.
Terkait kejadian itu, Satgas Perlindungan KJRI Johor Baru terus berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk penanganan jenazah dan memantau pencarian korban hilang.