Liputan6.com, Jakarta Pasca-mundurnya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendengar ancaman pejabat eselon II yang akan menyusul mundur. Namun hal itu bukan hal baru bagi Ahok.
Oleh sebab itu Ahok mengaku tidak kaget apabila kabar tersebut kembali mencuat. "Kalau bilang kabar (pejabat) mundur sudah saya denger sejak jadi wagub," ujar Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mawar, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Ahok pun menceritakan bagaimana dulu dirinya mendapat ancaman para pejabat eselon II akan ikut mundur saat Kepala Dinas Perumahan DKI saat itu Novizal resmi mengundurkan diri.
Baca Juga
"Pertama kali Pak Novrizal mundur saya diancam yang sama. Kalau saya mecat orang di dinas perumahan, semua eselon II mundur, nyatanya enggak mundur," ucap Ahok
Wali Kota Jakarta Utara mengundurkan diri Senin kemarin. Ahok menyatakan penggantinya untuk sementara adalah Wakil Wali Kota sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
"Sementara wakilnya jadi Plt dulu. Kan nanti ini lagi proses seleksi eselon II. Kita akan mulai," ujar Ahok.
Mentan Bupati Belitung Timur itu menegaskan tidak akan ada lobi politik dengan DPRD DKI untuk menentukan jabatan wali kota.
"Tidak (ada lobi), (DPRD) hanya memberikan rekomendasi. Putusan ada di saya," kata Ahok.