Hasto: Bu Mega Dukung Kader Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Harpannya mentalitas tahan banting ekonomi kerakyatan dapat membangun ekonomi yang mandiri.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Apr 2016, 18:19 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 18:19 WIB
20151126-Hasto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristanto mengatakan, Mantan Presiden Megawati sangat memperhatikan terhadap ekonomi kerakyatan. Termasuk bisnis herbal yang digarap para kader banteng.

"Beliau mengapresiasi adanya bisnis herbal yang berhasil menerapkan ekonomi kerakyatan. Termasuk komunitas mandiri yang dibangun Sukur Nababan yakni PT Melia Sehat Sejahtera (MSS)," tegas Hasto dalam Silaturahmi nasional MSS di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Menurut Hasto di mata Megawati, PT MSS yang didirikan Ketua DPP PDIP Sukur Nababan itu, mampu memberdayakan perekonomian rakyat, khususnya dari kalangan anak muda.

Dalam hal ini, lanjut Hasto, pemerintah seharusnya memberikan dukungan kepada PT MSS yang berhasil menumbuhkan komunitas mandiri di seluruh Indonesia.

"Hal ini merupakan wujud nyata dari konsep Trisakti Bung Karno sebagai founding fathers," ujar Hasto.


Sementara, pendiri sekaligus Top Leader MSS, Sukur Nababan mengatakan siap bersinergi dengan pemerintah guna menggelorakan pembangunan nasional yang adil dan merata.

"Dengan kedisiplinan dan mentalitas yang dibangun selama ini, MSS akan menjadi garda depan membangun ekonomi yang mandiri, " papar Sukur.

Menurut dia, untuk menghadapi beratnya kondisi ekonomi saat ini dibutuhkan mental yang kuat dan disiplin yang tinggi.

"Kami telah membuktikan di tengah gonjang-ganjing kondisi ekonomi saat ini produk herbal melia tetap tumbuh dan berkembang di pasar. Termasuk jumlah anggotanya," kata Anggota DPR Fraksi PDIP itu.

Kini, lanjut Sukur, MSS yang dikenal dengan produk herbal unggulan memiliki member 7 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Pajak yang disetorkan MSS ke brangkas negara, per bulannya mencapai miliaran rupiah. Ini kontribusi kami pada negara," ujar Sukur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya