Mensos: Enno Korban Pembunuhan Gagang Pacul Kategori Anak Salehah

Enno Parihah ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi gagang cangkul menancap di bagian tubuhnya.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Mei 2016, 07:26 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2016, 07:26 WIB
20160521-Enno
Mensos Khofifah ziarah ke makam Enno Parihah korban pembunuhan dengan gagang cangkul. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Banten - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Enno Parihah (18) korban pembunuhan dengan cangkul di wilayah Tangerang, Banten, diyakini sebagai anak yang salehah. Hal itu dapat dilihat dari sikap Enno yang membantu adik-adiknya.

"Saya dapat info, apa yang didapat hasil kerjanya, dibagi untuk adik-adiknya guna membantu orang tuanya. Ini termasuk kategori anak salehah, Birrul Walidain," kata Khofifah saat Tahlil tujuh hari di rumah korban di Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, Jum'at (20/05/2016) malam.

Khofifah menyatakan dirinya telah mengirimkan doa terhadap almarhumah. Itu dilakukan usai mendengar kabar bahwa wanita tersebut meninggal setelah dibunuh secara sadis.

 

"Saya dari jarak jauh kirim alfatehah pas mendengar kabar. Sekarang beliau telah tidur panjang dengan tenang," ucap dia.

Atas kejadian ini, kata Khofifah, pihaknya berencana akan memberikan terapi bagi keluarga Enno. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan trauma dan kesedihannya sepeninggal sang putri.

"Perlu diterapi, bagi keluarga korban. saya rasa psychotherapy perlu juga diberikan. Saya rasa yang menimpa keluarga Enno Farihah ini, pasti ayahanda dan ibunda, dan keluarga pasti sangat terpukul," kata Khofifah.

Pihak keluarga mengaku terakhir kali bertemu Enno Parihah pada Minggu 8 Mei 2016. Saat itu, almarhum pulang ke rumah untuk bertemu keluarga.

"Sempat pulang hari minggu sebelum meninggal," kata orang tua korban, Ari Fikri (53).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya