Ketika Lagu Perjuangan Terdengar di Pengungsian Gunung Sinabung

Mensos secara pribadi memberikan bantuan kepada para lansia korban Gunung Sinabung, berupa uang tunai masing-masing Rp 500 ribu.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 23 Mei 2016, 18:09 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 18:09 WIB
Gunung Sinabung
Mensos Khofifah mendatangi korban erupsi Gunung Sinabung di pengungsian hari ini.

Liputan6.com, Karo - Ada pemandangan berbeda di tenda pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung hari ini. Para pengungsi sedikit gembira dengan kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

Para lansia menyayikan lagu Majuajua untuk menyambut kedatangan Khofifah di tenda pengungsian yang berada di Jalan Mariam Ginting, Simpang 6, Kabupaten Karo, Kecamatan Kabanjahe, Sumatera Utara.

Lagu tersebut untuk menyampaikan salam selamat datang kepada Khofifah. Lagu tersebut sejatinya memiliki arti bahwa, meski saat ini dalam keadaan susah, namun hati tetap harus senang dan bersyukur.

Dalam tenda yang mayoritas ditempati kaum perempuan dan lansia itu, para pengungsi menceritakan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari.

Biasanya, para kaum ibu bergantian memasak untuk para pengungsi. Mereka bergotong-royong mempertahankan kehidupan mereka di tengah pengungsian.

"Tanpa ada disuruh, kami otomatis bergantian memasak," ujar seorang ibu di pengungsian, Senin (23/5/2016).


Khofifah secara pribadi juga memberikan bantuan kepada para lansia, berupa uang tunai masing-masing Rp 500 ribu.

"Besok adalah Hari Lansia, jadi saya ingin memberikan bantuan kepada para lansia di sini. Ini dari saya pribadi, bukan dari Kementerian Sosial," ujar Mensos.

Saat didatangi Khofifah, para pengungsi langsung menangis dan mencurahkan isi hatinya. Mereka mengeluh atas segala kondisi yang mereka alami selama tiga tahun mengungsi. Mereka tak bisa pulang ke rumah mereka dan mengurus perkebunan.

Mereka khawatir hidup mereka akan selalu bergantung pada pemberian bantuan dan tak bisa mandiri, serta anak-anak yang tak dapat sekolah.

Ada lima tenda pengungsi di wilayah Simpang 6 ini. Banyak juga dari para pengungsi adalah anak-anak dan kaum lansia.

Gunung Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya, adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi kedua di provinsi itu.

Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.451 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu, tidak pernah meletus sejak 1600. Tetapi mendadak aktif dan erupsi pada 2010. Erupsi terakhir September 2013 dan berlangsung hingga kini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya