Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menggelar wayang kulit di Kantor Kemendagri, hingga larut malam. Pagelaran wayang ini sebagai bentuk rasa syukur karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres)Â Hari Lahir Pancasila Menjadi Hari Libur Nasional.
"Poin dari acara ini, kita sampaikan syukur karena Presiden keluarkan Keppres Hari Lahir Pancasila," ucap Tjahjo di Kemendagri, Jakarta, Sabtu, 25 Juni 2016.
Di samping itu, lanjut politikus PDIP tersebut, Juni adalah‎ bulan lahirnya presiden pertama Indonesia, Sukarno, tepatnya 6 Juni. Di bulan ini pula, yakni tanggal 21 Juni menjadi hari wafatnya Sang Proklamator.
Advertisement
Atas dasar itu, kata Tjahjo, kegiatan ini juga sekaligus untuk mengingatkan masyarakat tentang Sukarno sebagai penggagas Pancasila. Menurut Mendagri, Indonesia sebagai bangsa yang besar, harus tahu siapa pejuang bangsa dan yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
"Esensinya supaya masyarakat tahu bahwa Bung Karno itu proklamator, penggagas Pancasila, dan presiden pertama bangsa Indonesia. Itu saja," ujar Tjahjo Kumolo.
Selain wayangan, Kemendagri juga melangsungkan rangkaian kegiatan lain sebagai ungkapan rasa syukur. Acara itu, yakni Nuzulul Quran dan lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Di mana dalam rangkaian kegiatan ini diawali pembacaan ayat suci Alquran dari pemenang lomba MTQ.
Dirjen Poltik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo menambahkan, tema dari wayangan kali ini bertajuk 'Dengan Pancasila Kita Perkokoh Kedaulatan Bangsa dengan Keteladanan, Gotong Royong dan Cita Tanah Air'. Dalam wayangan ini, Kemendagri juga mendapat dukungan dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi).
"Dalam wayangan ini, Kemendagri juga mengundang sekitar 2.000 orang. Acara ini juga terbuka untuk umum," Soedarmo menjelaskan seputar syukuran Hari Lahir Pancasila.