Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan atau delay pada Minggu 31 Juli 2016. Sejumlah orang mengatasnamakan Serikat Pekerja Asosiasi Pilot Lion Group (SP-APLG), menyebut keterlambatan itu akibat adanya masalah internal maskapai berlambang singa itu.
Namun, Direktur Umum Lion Air‎ Edward Sirait membantah. "Delay itu tidak ada kaitannya dengan pilot atau masalah internal. Tidak ada pilot kami yang tak terbang, tak ada pramugari yang tak terbang. Ini hanya ada masalah operasional," ucap Edward di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Dia juga menepis adanya serikat pekerja atau asosiasi di internal perusahaan dengan membawa nama Lion Grup.
Advertisement
"Lion air tidak memiliki asosiasi pilot dan apabila ada yang mengatasnamakan asosiasi pilot Lion Air, itu adalah pemalsuan dan penipuan," tegas Edward.
Menurut dia, organisasi atau asosiasi itu dibentuk untuk mendukung perusahaan, bukan merusak citra Lion Grup.
Sebelumnya, anggota SP-APLG meyakini bahwa insiden tersebut secara langsung maupun tidak langsung berkorelasi dengan permasalahan ketenagakerjaan yang sedang dihadapi para pilot Lion Air saat ini.
Apalagi kejadian ini sering kali terulang untuk menegaskan adanya persoalan serius dan kronis dalam manajemen Lion Air. Mereka berpandangan, pengelolaan industri penerbangan, termasuk Lion Air, seyogyanya mengikuti kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang baik dan menaati seluruh regulasi dan perundangan yang berlaku.
"Namun pada kenyataannya SP-APLG merasakan hal tersebut tidak tercermin dalam praktik manajemen Lion Air selama ini, khususnya dalam aspek ketenagakerjaan," ucap Ketua Serikat Pekerja APLG, Eki Adriansjah.