Liputan6.com, Jakarta - Carti, Warga RT 09/RW 05 Kampung Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi yang tewas oleh seorang penembak misterius ternyata seorang penjaga kontrakan. Penembakan itu diduga dilakukan seorang pencuri yang kepergok saat melakukan aksinya di salah satu rumah kontrakan.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula saat Carti mendapati adanya sebuah pintu salah satu rumah kontrakan terbuka pada Minggu (21/8/2016) dini hari. Carti lalu memeriksanya.
"Sekitar jam 04.00 WIB, saya sedang tidur di dalam rumah kontrakan saya. Tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan sebanyak satu kali," ujar Fajar Maulana, salah seorang saksi kejadian di lokasi.
Advertisement
Mendengar suara tersebut, ia langsung bergegas keluar kontrakan dan menuju sumber suara bersama dua tetangga lainnya, Suparwanto dan Nuri Triyanto. "Ternyata pas di pintu utama gerbang kontrakan itu kami melihat korban sudah tergeletak," terang Fajar.
Ia menduga, Carti ditembak seseorang pencuri karena memergoki aksi kejahatan pelaku yang diketahui mengambil dua buah ponsel di kamar salah satu rumah kontrakan.
"Jadi pas mau dipergokin, dia (korban) keburu ketahuan. Padahal, korban baru mau masuk ke dalam, langsung ditembak dari belakang," jelas saksi.
Sementara, Kasubag Humas Polresta Bekasi Kabupaten, AKP Endang Longla kasus tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan. Ia belum dapat merilis berapa jumlah pelaku dan jenis senjata yang digunakan.
Menurut Endang, Korban tewas setelah pihak dokter Rumah Sakit (RS) Harapan Keluarga menyatakan tak sanggup menangani luka korban karena kondisinya yang cukup parah. "Berdasarkan informasi pihak dokter di rumah sakit tersebut, luka di bagian belakang kepala korban tak dapat ditolong. Karena proyektilnya pecah,” ujar dia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, proyektil peluru yang pecah itu telah menyebar hingga ke rongga otak Carti. Sehingga tim dokter kesulitan menolong korban.
"Sekitar jam 09.5 WIB korban meninggal dunia di rumahnya. Pelaku masih dalam pengejaran Jatanras Polresta Bekasi," Endang memungkas.