Menko Puan: Indonesia Kuat karena Ideologi Pancasila

Puan menegaskan, revolusi mental menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia berdaulat.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Nov 2016, 23:33 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 23:33 WIB
Pendidikan Karakter Sebagai Basis Revolusi Mental
Menko Puan Maharani ketika memberikan sambutan tentang pentingnya pendidikan karakter dan revolusi mental.

Liputan6.com, Jakarta Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berharap Perguruan Tinggi menjadi garda terdepan dalam implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental. Sebab Revolusi Mental mendorong percepatan perubahan sikap mental dan perilaku menuju yang lebih baik.

“Perguruan Tinggi akan menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa. Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi harus mengandung muatan pembangunan karakter," ujar Menko PMK Puan Maharani saat memberikan kuliah umum di depan civitas akademika Universitas Lampung, Kamis (3/11/2016).

Puan kembali menekankan, Revolusi Mental menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia berdaulat dan berkepribadian dalam kebudayaan. Revolusi Mental menjadi bagian dari proses pembentukan karakter bangsa, agar dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

"Bangsa Indonesia kuat karena ideologi Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika mengikat keberagaman Indonesia," ujar Puan.

Menurut Puan, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) adalah langkah terobosan dalam menghadapi sejumlah persoalan bangsa.  Ada tiga alasan utama mengapa Indonesia memerlukan Revolusi Mental.

Pertama, maraknya praktik-praktik yang tidak jujur dan tidak memegang etika dan mora serta tidak bertanggung jawab.

"Hal itu berakibat pada tingginya indeks persepsi korupsi, menyebabkan ekonomi biaya tinggi, serta pencapaian kesejahteraan rakyat yang masih jauh dari harapan seperti yang dicita-citakan dalam Pembukaan UUD 1945," ujar dia.

Kedua, di bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain. Ini karena melemahnya etos kerja, daya juang an saing, semangat mandiri, kreativitas, dan semangat inovatif.

"Ketiga, sebagai bangsa kita mengalami krisis identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerja sama demi kemajuan bangsa meluntur," ujar Puan.

Dia pun mengajak masyarakat untuk mempertahankan semangat persatuan, kebersamaan dan gotong royong dalam melaksanakan pekerjaan. Hasilnya akan lebih besar dan bermanfaat bagi rakyat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya