Wakapolri: Polisi Tidak Bersenjata Amankan Aksi 2 Desember

Wakapolri menambahkan, terduga teroris yang tertangkap di Majalengka tersebut termasuk paling berbahaya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Nov 2016, 12:21 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 12:21 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Polri telah menangkap sembilan terduga terorisme di sejumlah wilayah. Penangkapan itu menambah panjang jumlah terduga terorisme di Tanah Air. Meski begitu, setidaknya ancaman teror yang akan terjadi bisa diminimalisir.

"Kita tahu, kepolisian Indonesia berhasil mencegah dari pada pelaku teror. Sampai hari ini sudah sembilan (terduga teroris) yang kami tangkap," ucap Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di kawasan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).

Dia menambahkan, terduga teroris yang tertangkap di Majalengka, Jawa Barat termasuk paling berbahaya. Sebab kekuatan bom yang digunakan melebihi bom Bali.

"Yang paling bahaya, yang kami tangkap di Majalengka, (barang bukti yang diamankan) itu sama kayak bom Bali kalau digunakan. Alhamdulillah bisa kami atasi. Kami bisa ungkap semua dari pada ancaman-ancaman teror," jelas Syafruddin.

Lantaran hal tersebut, jenderal bintang tiga ini yakin aksi damai yang akan berlangsung pada 2 Desember 2016 mendatang akan berjalan aman. Dia juga menegaskan, aksi itu tak ditunggangi oleh ISIS.

"Teroris sudah ditangani secara khusus, sudah diantisipasi Densus. Demo nanti juga sudah ada pengamanan. Seperti biasa, polwan, (polisi) asmaul husna, dan tidak ada senjata," kata Syafruddin.

Merasa yakin aksi yang berlangsung di Sudirman-Thamrin itu berjalan damai, ia menegaskan tak akan menambah personel kepolisian. Jumlah itu akan sama dengan pengamanan aksi sebelumnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya