Polisi Imbau Peserta Demo 2 Desember Tidak Membawa Anak-Anak

Boy juga meminta agar tak ada peserta demo 2 Desember yang membawa senjata tajam dan bambu runcing.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Des 2016, 05:36 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 05:36 WIB
20161126-Rush-Money-Jakarta-Boy-Rafli-Amar-AY
Irjen Boy Rafli Amar memberi keterangan terkait pelaku penyebar isu Rush Money di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/11).Tersangka adalah seorang guru SMK di Pluit, Jakarta Utara, berinisial AR alias Abu Uwais berusia 31 tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengimbau masyarakat yang mengikuti demo 2 Desember untuk tidak membawa serta anak-anak. Diketahui, dalam aksi damai tersebut akan dilakukan doa bersama, tausiah, dan salat Jumat bersama di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

"Polisi mengingatkan karena di Monas biasanya cukup panas, jadi dianjurkan agar tidak membawa anak-anak atau balita ke silang Monas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

"Monas kalau pagi masih enak, tapi kalau sudah siang kan panas," sambung dia.

Boy juga meminta agar tak ada peserta demo 2 Desember yang membawa senjata tajam dan bambu runcing dalam aksi doa bersama hari ini.

"Yang dianjurkan adalah membawa sajadah. Peralatan salat untuk umat muslim tentunya sangat penting, kemudian bawa minuman ringan," ujar Boy.

Lanjutnya, Polri memperkirakan massa demo 2 Desember yang akan memenuhi silang Monas bisa mencapai ribuan orang. Baik itu dari DKI Jakarta dan sekitarnya serta dari berbagai daerah lainnya.

"Kurang lebih 200 ribu sampai 250 ribu orang. Nanti kita lihat kapasitasnya di silang Monas 700 ribu ya, kalau memenuhi sampai belakang berarti kurang lebih ya segitu," ucap Boy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya