Liputan6.com, Jakarta - Video seorang wanita mencakar petugas polisi lalu lintas atau polantas bernama Aiptu Sutisna di kawasan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, viral di media sosial. Belakangan diketahui wanita tersebut bernama Dora Natalia Singarimbun yang merupakan PNS di Mahkamah Agung (MA).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami rekannya pada Selasa, 13 Desember 2016 kemarin. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Awalnya, saat petugas berdiri ada pengendara berhenti di depannya, buka kaca sebelah kiri, langsung ngatain petugas yang berdiri di situ dengan kata-kata tidak sopan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/12/2016).
Advertisement
Argo melanjutkan, Sutisna tak menghiraukan makian pelaku. Namun, kata-kata tak pantas itu kembali dilontarkan kepada Sutisna yang tengah bertugas.
"Anggota masih belum mengerti, kemudian mendekati pengendara, 'Ada apa kok masih marah-marah sama saya'," tutur dia.
Keterangan itu dibenarkan oleh Sutisna. Usai menerima penghargaan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, Sutisna pun menceritakan kronologi pemukulan yang ia alami hingga kata makian yang kasar.
"Sekitar jam 09.00-an ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya, dia buka kaca sebelah kiri dia teriakin saya, 'Kalau mau berdiri jangan di situ, di depan sana'. Saya tak menghiraukan kata-kata itu, mungkin ucapaan ibu itu bukan ke saya," ucap Sutisna.
Merasa tak dihiraukan, Dora kembali menghardik Sutisna. Kali ini kata-katanya lebih tajam lagi.
"Saya bilang, 'Eh Ibu, kenapa marah-marah sama saya pagi-pagi? Apa saya punya salah sama Ibu?'" kata dia. Lalu, kata-kata kotor keluar meluncur mulut Dora.
Sutisna ](2677689 "")lantas mengambil ponsel dan memotret pelat nomor kendaraan Dora. Tindakan ini kembali memicu amarah Dora. Direbutnya ponsel milik Sutisna.
"Setelah itu dia bilang, 'Saya ini orang Mahkamah Agung, handphone kamu saya sita, nanti kamu ambil di Mahkamah Agung'. Saya bilang, 'Saya enggak perlu ngambil ke Mahkamah Agung. Kalau ibu mau silakan ambil handphone saya, lah wong handphone saya jelek'," cerita Sutisna.
Sutisna juga meminta klarifikasi atas maksud perbuatan Dora. Sebab, Sutisna merasa tak mengenal Dora dan tak tahu-menahu apa penyebab wanita itu memaki-maki dirinya saat tengah bertugas.
Namun upaya Sutisna memperoleh penjelasan tak berhasil. Dora justru kembali masuk ke dalam mobilnya. Sejurus kemudian, Sutisna mengambil kunci mobil Dora dengan harapan pelaku bersedia memberikan alasannya memaki petugas.
"Saya langsung loncat lagi ke jalur Transjakarta, karena saya notabene satgas sterilisasi jalur Transjakarta. Di situ saya mulai dipukulin terus," ucap Sutisna.
Sutisna tak melawan. Ia justru membiarkan Dora terus memukulinya dan menarik-narik seragamnya.
"Dia mukulin lagi saya, terus saya ngomong lagi kedua kali, 'Ibu udah puas?' Masih mukulin lagi. Udah saya bolak balik aja muka saya ditabokin. Setelah itu mungkin dia merasa capek mukulin saya dan saya tidak mau melawan," ungkap dia.
Setelah terlihat puas memukulinya, Sutisna kemudian mengembalikan kunci mobil Dora. Tanpa babibu, Dora langsung tancap gas.
"Akhinya kunci saya kembalikan, terus si ibu itu pergi. Mungkin dia sadar, di tangan dia masih ada handphone saya, akhirnya dia lemparin ke jalur Transjakarta," ujar Sutisna.