Liputan6.com, Jakarta Arsitek dan pengusaha properti itu meninggal dengan cara mengenaskan. Pria bernama Dodi Triono (59) itu tewas bersama dua putrinya, dua sopir, dan seorang teman anaknya.
Dodi bersama anggota keluarganya disekap dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi hingga tewas kehabisan oksigen. Kematian mereka pun menggemparkan.
Keluarga, sahabat, dan tetangga tak pernah menyangka, alumni Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1976 itu telah tiada.
Advertisement
Sebab, semasa hidup korban pembunuhan sadis Pulomas itu dikenal sebagai orang baik.
"Dodi itu pinter banget dan baik. Di antara satu angkatan saya, dia paling duluan lulus dari sekian orang," tutur Dodi Latif, salah satu teman Dodi Triono, di TPU Tanah Kusir, Rabu (28/12/2016).
"Dodi doyan kerja, bijaksana, dan tidak sombong sama sekali," ujar teman Dodi lainnya, Toni Harianto.
Kebaikan korban pembunuhan sadis Pulomas itu juga dikenang oleh seorang penjaga makam yang mendapat tugas merawat makam keluarga Dodi, Rosyid.
"Pak Dodi orangnya bersahabat, tak membeda-bedakan. Beliau selalu kasih saya semangat untuk menjalani hidup," kata Rosyid.
Menurut Rosyid, korban pembunuhan sadis Pulomas itu kerap memanggilnya untuk bertemu dan ngobrol santai. Almarhum Dodi juga selalu memberi tunjangan hari raya (THR) kepada Rosyid.
"Terakhir Lebaran kemarin saya bertemu, ngobrol santai dikasi THR," sambung Rosyid.
Dodi juga diketahui dekat dengan anak-anaknya. Di akun Instagramnya @dtr175, Dodi memposting foto-foto dia bersama anak-anaknya.
Dari sekian foto di Instagramnya, terlihat satu foto mencolok, yakni foto Dodi bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam foto itu terlihat Presiden Jokowi berdiri di tengah-tengah antara Dodi dan teman-temannya. Dodi berdiri persis di samping kanan Jokowi.
Dari latar belakang, tampak foto itu diambil di Istana Kepresidenan. Namun tidak ada keterangan apa pun di foto tersebut.