Perampokan di Pulomas Pembunuhan Berencana?

Cara pelaku menyekap sebelas korbannya membuat penyidik memiliki spekulasi lain. Bisa saja aksi perampokan hanya kamuflase belaka.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Des 2016, 20:59 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 20:59 WIB
20161227- Proses Evakuasi Korban Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas-Jakarta- Faizal Fanani
Petugas membawa keluar jenazah pembunuhan di Pulogadung, Jakarta, Selasa (27/12). Sebanyak 11 orang menjadi korban, enam di antaranya meninggal dunia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengambil kesimpulan sementara peristiwa yang dialami keluarga Dodi Triono di rumahnya Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur adalah murni perampokan. Kendati, polisi masih mendalami kemungkinan motif lain kejahatan di rumah sang arsitek tersebut.

Cara pelaku menyekap sebelas korbannya membuat penyidik memiliki spekulasi lain. Bisa saja aksi perampokan hanya kamuflase belaka.

"Perampokan Pulomas pasti orang bertanya, kok sampai segitu kalau niatnya merampok?" ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan usai rilis akhir tahun di kantornya, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Iriawan sendiri langsung terjun ke lokasi begitu menerima laporan pada Selasa 27 Desember pagi. Jenderal bintang dua itu terkejut melihat kondisi 11 korban yang terkunci dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama sekitar 17 jam.

"Saya pikir ini adalah orang yang luar biasa sadisnya," ucap Iriawan.

"Kalau dia (pelaku) mengambil barang, jangan disekap di situ. Di lantai atas kan masih ada ruangan, bisa juga dimasukkan ke sana, ada AC, kamar mandi, tempat tidur. Tapi kenapa perampok itu menyekap di situ?" sambung dia.

Oleh karena itu, Iriawan meminta anak buahnya terus menyelidiki dan menggali kasus ini hingga terang. Dia khawatir ada motif lain di balik aksi perampokan sadis tersebut.

"Saya akan periksa langsung, akan mencari tahu kenapa disekap di situ. Kenapa tempat penyekapan dicampur? Apakah ini ada kesengajaan untuk membunuh?" ucap Iriawan.

Sebelumnya, 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Rabu 28 Desember siang, dua pelaku bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Ramlan sang kapten perampokan tewas dalam perjalanan ke RS Polri. Sementara Erwin masih dirawat.

Pada penangkapan itu pula, polisi mengamankan adik Ramlan berinisial R. Saat ini R masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kantor Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Selang beberapa jam, polisi berhasil meringkus pelaku lainnya bernama Alfins Bernius Sinaga. Alfins ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolda Metro Jaya. Kini polisi tinggal memburu satu pelaku lainnya bernama Yua Pane alias Pius Pane.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya