Buntut Kapal Terbakar, Manajemen Pelabuhan Angke Akan Dievaluasi

Plt Gubernur DKI Sumarsono berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen Pelabuhan Muara Angke.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jan 2017, 07:13 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2017, 07:13 WIB
Kebakaran Kapal Zahro Express
(BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen Pelabuhan Muara Angke. Ini dilakukan menyusul terbakarnya kapal Zahro Expres di perairan Jakarta, Minggu, 1 Januari 2017 pagi.

"Ini dugaan pencatatan salah. Di daftar penumpang kapal Zahro Ekpres hanya ada 100, tapi setelah kejadian diketahui kapasitas kemungkinan berlebih," ujar Sumarsono, Minggu, 1 Januari 2017.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Soni ini menuturkan, ke depan pihaknya akan mengevaluasi manajemen Pelabuhan Muara Angke. Termasuk soal standarisasi kapal maupun SOP teknis pengelolaan.

"Jadi, nanti apakah dikelola pemerintah daerah atau dibuat koperasi, sehingga menjadi jelas tanggung jawabnya. Kejadian ini menjadi catatan untuk ke depannya," kata Soni seperti dikutip dari beritajakarta.com

Apalagi, tutur Soni, untuk kapal Zahro Ekpres yang merupakan milik swasta secara SOP kewenangannya berada di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sunda Kelapa. Sedangkan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta hanya bertanggung jawab terhadap kapal milik Pemprov DKI Jakarta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya