Kapolri: Indonesia Banyak Terkena Dampak Cyber Crime

Menurut Kapolri Tito, pembentukan lembaga atau badan khusus menangani masalah cyber penting dilakukan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jan 2017, 10:39 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 10:39 WIB
Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (29/12/2016). (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara mengenai rencana pemerintah yang ingin membentuk Badan Siber Nasional (BSN). Ia menyambut baik rencana pemerintah tersebut.

Menurut Tito, pembentukan lembaga atau badan yang khusus menangani masalah cyber penting dilakukan. Sebab, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi target kejahatan cyber.

"Karena cyber kita ini salah satu target. Dunia maya ini target kriminalnya paling banyak. Salah satu negara yang paling banyak terkena dampak kasus cyber crime itu Indonesia," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Mantan Kapolda Metro Jaya ini berharap BSN nantinya dapat mengatur regulasi dan pengawasan guna mencegah terjadinya kejahatan di dunia maya.

"Saya dengar datanya 50 persen (warga Indonesia) miliki gadget. Oleh karena itu, perlu pengawasan dan regulasi lain. Badan siber ini kita harapkan bisa mengatur itu," ucap Tito.

Tito mengungkapkan Polri juga berencana membentuk Direktorat Cyber Crime yang dikepalai seorang jenderal bintang satu. Nantinya direktorat ini khusus menangani masalah penegakan hukumnya.

"Kalau di kita (Polri) kan khusus penegakan hukum," kata Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya